Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pantai Sanur
Kondisi Pantai Sanur di akhir tahun pada Rabu, 31 Desember 2025. (IDN Times/Yuko Utami)

Intinya sih...

  • Pantai Sanur hanya ramai di sejumlah titik, terutama di sekitar ICON Bali dan Jalan Segara Ayu.

  • Pedagang seperti Yuni dan pemandu turis Ketut Suar merasakan penurunan kunjungan wisatawan, terutama turis asing.

  • Pemerintah Provinsi Bali membantah kabar bahwa Bali sepi wisatawan, dengan mengklaim kunjungan wisatawan naik menjadi lebih dari 7 juta orang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Denpasar, IDN Times - Jelang perayaan tahun baru 2026, Sanur sebagai satu ikon pariwisata di Denpasar, Bali terpantau hanya ramai di sejumlah titik. Memasuki Jalan Danau Buyan, hanya beberapa kendaraan yang melintas sekitar pukul 15.18 Wita. Sementara itu, area mulai agak padat di Jalan Danau Tamblingan yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan ICON Bali.

Kendaraan roda empat harus antre untuk mengunjungi mal dengan konsep ala pantai itu. Setelah melewati Jalan Danau Tamblingan, tidak banyak kendaraan yang melintas. Beberapa turis terlihat berjalan kaki di trotoar, sedangkan para penjaga kios kerajinan dan pijat hanya bisa duduk menyapa mereka, berharap ada yang mampir untuk membeli atau dipijat.

Perjalanan IDN Times kembali ke Pantai Sanur, seorang pedagang lumpia bernama Yuni (45) duduk di atas kursi plastik dengan sekotak besar dagangannya.

“Iya tahun niki (ini) terasa sepi banget,” keluh Yuni, saat IDN Times memecah lamunannya pada Rabu (31/12/2025).

Jualan lumpia sejak umur 14 tahun di Sanur, baru kali ini Yuni rasakan sepi

Jalan Danau Tamblingan yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan ICON Bali, situasi lalu lintas terpantau padat lancar. (IDN Times/Yuko Utami)

Sejak usia 14 tahun, Yuni berjualan lumpia di kawasan Pantai Sanur. Selama 31 tahun hidup dengan berjualan lumpia, baru kali ini Yuni merasakan Sanur sepi setelah pandemi Covid-19.

Tiang uling (Saya sejak) umur 14 tahun jualan, setelah Covid niki (ini) sepi,” kata dia.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Yuni mengaku tahun 2025 lebih sepi dibandingkan tahun 2024.

Senada dengan Yuni, pemandu turis asing bernama Ketut Suar (52) juga merasakan hal yang sama. Ia hanya beberapa kali mendapatkan panggilan dari kantor untuk memandu turis. Saat menjemput turis di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Suar mengamati tidak banyak turis asing terlihat.

“Domestik baru ramai, sekarang asing gak terlalu ramai,” ujar Suar.

Jalan setapak Segara Ayu di belakang ICON Bali jadi titik yang cukup ramai di Sanur

Kondisi Pantai Sanur di akhir tahun pada Rabu, 31 Desember 2025. (IDN Times/Yuko Utami)

Memasuki setapak Jalan Segara Ayu di belakang ICON Bali, pengunjung Pantai Sanur terlihat duduk menikmati suasana pantai dan lautan. Sebagian besar wisatawan yang terlihat adalah wisatawan domestik. Ada yang menyewa sepeda, ada juga yang berjalan kaki. Sementara itu, beberapa wisatawan ada yang berenang hingga beryoga. 

Berdasarkan pantauan IDN Times, tidak semua restoran dipenuhi pengunjung. Meskipun berbagai promo menarik telah terpampang di depan area restoran. Namun, para wisatawan hanya tersenyum dan berlalu, saat para pramusaji menyapa dan menawarkan menu.

Pemerintah bantah Bali sepi wisatawan akhir tahun 2025

Gubernur Bali Wayan Koster saat diwawancarai pada Selasa, 30 Desember 2025. (IDN Times/Yuko Utami)

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali membantah bahwa Bali sepi wisatawan. Gubernur Bali, Wayan Koster menepis langsung kabar Bali sepi wisatawan tahun 2025.

“Biar ada gosip Bali sepi, bohong. Wisatawan kita di Bali naik sekarang. Sampai besok 31 Desember itu akan mencapai lebih dari 7 juta wisata asing,” kata Koster pada Selasa (30/12/2025) di Kantor Gubernur Bali. 

Ia mengklaim, angka kunjungan tersebut tertinggi sebelum Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Saat ditanya persiapan tahun baru 2025 di Bali, Koster menyebut telah ada penjagaan di beberapa titik.

“Sudah situasi aman, kondusif, tentu di beberapa titik macet sudah diatur oleh perhubungan, sudah dipetakan titik-titik rawan supaya wisatawan tidak ke sana,” ujarnya.

Editorial Team