Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pelaksanaan vaksinasi kali ini, kata Nariana, akan dilakukan berbasis desa. Hal ini untuk menggugah masyarakat mengikuti vaksinasi.
"Kami menargetkan semua lansia menjalani vaksinasi booster dua kecuali memang yang tidak boleh. Tetapi saat ini capaiannya memang belum tinggi. Ini karena keinginan vaksin di masyarakat mulai menurun," jelas Nariana.
Dinas Kesehatan akan menggandeng pihak desa untuk menuntaskan program ini. Ia berharap desa ikut berperan mengedukasi masyarakatnya, termasuk melakukan jemput bola, bagi yang sudah terjadwal mendapatkan booster kedua.
Menurutnya, vaksinasi menjadi proteksi masyarakat dari COVID-19 selain menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengonsumsi asupan yang seimbang.
"Virus memiliki sifat yang terus melakukan mutasi, salah satunya COVID-19. Biasanya semakin sering ia bermutasi, daya serangnya makin rendah. Karena itu yang terpenting saat ini kekebalan masyarakat kita naikkan dengan vaksinasi, serta tetap menerapkan protokol kesehatan dan makan menu seimbang," katanya.