Di hadapan awak media, ia lalu menjelaskan soal pertemuannya dengan sejumlah orang dan korban paedofil selama bulan Maret 2015 lalu. Ia dan beberapa orang tersebut diminta untuk melihat dokumen-dokumen yang diberikan oleh Prof Dr LK Suryani, seorang psikiater atau dokter ahli jiwa. Saat itu, ada peristiwa lagi di mana empat anak kabur dari ashram yang sama.
Saat itu ia diminta untuk mempelajari dokumen yang isinya adalah pengelola berinisial GI mengakui telah melakukan perbuatan paedofil. Gi bahkan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan meminta maaf.
Di dalam dokumen itu juga berisi tentang surat pernyataan, bahwa GI bersedia keluar dari ashram dan tak menjadi guruji supaya menghindari tindakan paedofilnya terulang lagi.
Selain itu, dokumen tersebut juga berisi pernyataan dari seorang warga negara asing (WNA) yang siap memberikan keterangan jika diperlukan.
"Penyidik meminta saya menjelaskan karena mereka akan memulai bekerja berdasar informasi yang saya berikan. Saya yang mengetahui melalui rapat-rapat dan para penyidik meminta nama-nama yang hadir di situ," ungkapnya.