Ini Dia Ogoh-ogoh Terbaik di Denpasar, Berbahan Korek Api Hingga Jeruk

Denpasar, IDN Times - Seperti tahun-tahun sebelumnya, para pemuda di Sekaa Teruna (ST) di Bali membuat ogoh-ogoh jauh-jauh hari sebelum mendekati Hari Raya Nyepi. Namun kali ini ogoh-ogoh yang dibuat para pemuda tersebut dilombakan. Seperti yang terjadi di Kota Denpasar.
Melalui Dinas Kebudayaan, Kota Denpasar mengadakan perlombaan ogoh-ogoh terbaik yang dinilai di empat Kecamatan, Kamis (27/2) lalu. Ada 32 nominasi yang berhak menerima hadiah sejumlah Rp10 juta.
Berdasarkan catatannya, ada 163 ogoh-ogoh yang ikut dilombakan dan sudah dinilai. Di antara ratusan ogoh-ogoh itu, Banjar Dukuh Mertajati dari Kelurahan Sidakarya; dan Banjar Mertha Rauh Kaja dari Desa Dangin Puri Kaja mendapatkan nilai tertinggi yang sama-sama sebesar 90,625.
Dari dua banjar tersebut, IDN Times memilih mendatangi Banjar Dukuh Mertajati di Kelurahan Sidakarya. Ogoh-ogohnya murni dari bahan-bahan ramah lingkungan seperti batang korek api, rumput laut, hingga kulit jeruk. Seperti apa keunikannya? Simak ulasannya berikut ini:
1. Warga banyak yang berhenti dan mengabadikan foto ogoh-ogoh ini
Tahun ini, Disbud Kota Denpasar telah menetapkan 32 nominator ogoh-ogoh dengan nilai terbaik, Jumat (1/3) lalu. Dari jumlah tersebut, ada dua ogoh-ogoh meraih poin tertinggi. Keduanya adalah Banjar Dukuh Mertajati Kelurahan Sidakarya dan Banjar Mertha Rauh Kaja Desa Dangin Puri Kaja. Nilai yang berhasil dikumpulkan sebesar 90,625.
Terik matahari sangat menyengat di Kota Denpasar kala IDN Times mengunjungi Banjar Dukuh Mertajati, Minggu (3/3). Sejumlah warga tak mengindahkan panasnya matahari, dan memilih berhenti untuk melihat serta mengabadikan ogoh-ogoh "Shang Bhuta Wingkara" (Anyiksa atmaning aboros) buatan ST Tunas Muda Banjar Dukuh Mertajati, Kelurahan Sidakarya.
Sama seperti IDN Times, warga tampaknya takjub melihat ogoh-ogoh ini dari dekat.