Denpasar, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belum lama ini mewanti-wanti Bali, khususnya bagian tengah dan selatan karena diprediksi berpotensi mengalami curah hujan tinggi. Puncaknya terjadi pada Desember hingga Januari mendatang. Sejak awal Desember sampai Minggu (20/12/2020), Bali masih terus diguyur hujan deras.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam sebuah pertemuan di Denpasar mengungkapkan bahwa pada musim hujan kali ini, curah hujan meningkat hampir 50 persen. Menurutnya hal ini karena pengaruh La Nina serta fenomena Madden Julian Oscilation atau MJO (pergerakan udara basah) yang melewati Bali.
Mengingat adanya potensi curah hujan yang tinggi, masyarakat dan pemangku kepentingan di Bali diminta tetap waspada akan kemungkinan terjadinya bencana seperti tanah longsor, banjir bandang, dan lainnya.
"Kawasan tengah dan selatan Bali yang diperkirakan paling berpotensi mengalami (curah hujan tinggi) dan nyaris merata," ucapnya.
Sementara itu Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, Iman Fatchurochman menyampaikan bahwa dari hasil monitoring, 50 persen wilayah Provinsi Bali telah memasuki musim hujan. Kecuali Bali bagian utara dan Nusa Penida yang malah belum memasuki musim hujan.
Menurutnya hingga akhir tahun 2020 ini, diprakirakan seluruh wilayah Bali akan memasuki musim hujan yang puncaknya diprediksi pada Januari 2021.
“Puncak musim hujan di bulan Januari. Mengapa? Karena ada kontribusi La Nina berdampak menambah curah hujan di wilayah Bali. Dengan jumlah curah hujan secara persentase tidak terlalu signifikan,” ungkapnya.
Dengan potensi curah hujan yang tinggi ini, masyarakat wajib waspada akan terjadinya banjir di kawasan-kawasan padat penduduk dan longsor di wilayah yang memiliki tingkat kemiringan yang curam seperti di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Bagaimana masyarakat mengantisipati bencana lain yang mungkin akan terjadi dan apa saja yang telah dilakukan pemerintah? Apakah gagap, grasa-grusu baru bertindak hanya jika terjadi bencana dan mengorbankan masyarakat? Bagaimana pula dengan daerah lainnya di Indonesia? Berikut ulasan lengkapnya.