55 Ribu Hektar Terumbu Karang di Bali Bakal Dikonservasi Tahun 2020

Menurutmu, perlukah kita menjaga koral di Bali?

Denpasar, IDN Times - Bertempat di Pusat Konservasi Laut CTC (Coral Triangle Center) di Sanur, Denpasar, dipamerkan sebuah instalasi seni berbentuk terumbu karang, Minggu (28/10) siang. Karya seni tersebut dinamakan Semesta Terumbu Karang yang berbahan dasar keramik. Lalu apa fungsinya?

1. Instalansi ini dibuat dari kepingan keramik

55 Ribu Hektar Terumbu Karang di Bali Bakal Dikonservasi Tahun 2020IDN Times/Imam Rosidin

Instalasi seni tersebut terbuat dari keping keramik dengan dimensi 18x2,5 meter. Keramik tersebut dirakit dan dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai terumbu karang. Setelah itu diberi warna sehingga semakin mirip terumbu karang yang hidup di bawah laut.

Karya ini dibuat untuk menyadarkan masyarakat terkait pentingnya terumbu karang bagi lingkungan dan untuk pendidikan konservasi.

Melalui karya seni tersebut, diharapkan bisa menghadirkan kepedulian masyarakat, bahwa terumbu karang memiliki keindahan dan keragaman. Jadi, masyarakat akan tergugah untuk ikut menjaga dan melestarikan terumbu karang di bawah laut.

Untuk pembuatannya, karya seni ini melibatkan banyak pihak. Mulai dari CTC, seniman Amerika Serikat dan Indonesia, hingga 300 relawan dari Bali.

"Kita juga jadi tahu betapa ringkihnya terumbu karang sehingga kita perlu untuk menjaganya mulai dari sekarang," jelas Rili Djohani, Direktur Eksekutif CTC.

2. Peran penting coral triangle

55 Ribu Hektar Terumbu Karang di Bali Bakal Dikonservasi Tahun 2020Dokumentasi Pribadi

Karya seni tersebut didedikasikan untuk kawasan Coral Triangle yang merupakan kawasan laut paling kaya ragam hayatinya. Kawasan tersebut meliputi enam negara. Yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Solomon Islands, dan Timor Leste.

Enam negara tersebut jika digabungkan hanya melingkupi 1,5 persen luas laut di dunia. Meski demikian, kawasan ini menjadi rumah bagi 76 persen atau 603 spesies terumbu karang dan sekitar 37 persennya jadi habitat bagi 2228 ikan karang dunia.

3. Bagaimana kondisi terumbu karang di Bali?

55 Ribu Hektar Terumbu Karang di Bali Bakal Dikonservasi Tahun 2020tantular.com

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bali, I Made Gunaja, mengatakan Bali harus benar-benar menjaga terumbu karangnya. Sebab, Bali tidak memiliki sumber daya alam lain selain keindahan alamnya.

"Kalau terumbu karang di Bali rusak ya habis kita. Karena kami hanya punya ini dan tak punya SDA (Sumber Daya Alam) seperti minyak dan batu bara," jelasnya.

Ia melanjutkan, untuk menjaga terumbu karang, Bali menargetkan 55 ribu hektar terumbu karang masuk daerah konservasi pada tahun 2020 nanti. Saat ini yang menjadi konservasi baru seluas 20 ribu hektar yang lokasinya ada di perairan Nusa Penida, Klungkung.

Untuk tahun ini, targetnya seluas 5600 hektar berada di perairan Karangasem. Tahun tahun depan targetnya adalah perairan Denpasar yang ada di Serangan dan Badung, serta Nusa Penida.

"Secara bertahap nantinya yang masuk kawasan konservasi seluas 55 ribu hektar di seluruh Bali pada tahun 2020," terangnya.

Dari data yang diperoleh dalam jurnal Status Terumbu Karang Indonesia 2017 dan dikeluarkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), luas terumbu karang di Bali mencapai 88 ribu hektar. Sedangkan kerusakannya, menurut Gunaja, sebesar 30 persen.

Kerusakan tersebut disebabkan oleh pemanasan global dan ulah manusia. Pemanasan global bisa menyebabkan pemutihan atau pengapuran karang. Sementara ulah manusia biasanya melalui pengeboman ikan, penurunan jangkar boat sembarangan, dan sampah dari daratan.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya