Jelang Penampahan Galungan, Harga Babi Masih Stabil di Denpasar

Masyarakat juga diimbau potong babi di RPH aja

Denpasar, IDN Times - Menjelang Hari Raya Galungan, tradisi penampahan menjadi hal rutin yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali. Biasanya masyarakat akan memotong babi sehari sebelum Galungan yang jatuh pada Rabu (24/7) mendatang.

1. Ketersediaan daging babi potong masih aman di Denpassr

Jelang Penampahan Galungan, Harga Babi Masih Stabil di DenpasarInstagram/gourmetpigs

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, Made Ngurah Sugiri, stok babi potong yang tersedia sekitar tujuh ribu ekor. Sedangkan kebutuhan untuk babi di Denpasar di kisaran 1.500 hingga dua ribu ekor. Sementara untuk hari-hari biasa kebutuhannya 300 sampai 500 ekor setiap harinya.

"Untuk Kota Denpasar ketersediaan babi potong ada tujuh ribu ekor babi. Kemudian kebutuhan kita paling banyak 1.500 sampai 2.000. Kita tak ada masalah dengan ketersediaan babi potong," katanya, Minggu (21/7).

2. Harga jualnya terbilang stabil, tidak terlalu naik signifikan

Jelang Penampahan Galungan, Harga Babi Masih Stabil di Denpasarthespruceeats.com

Harganya sendiri juga cenderung stabil. Untuk babi hidup harganya sekitar Rp28 ribu hingga Rp30 ribu per ekor. Sementara di hari normal biasanya dijual Rp25 ribu sampai Rp26 ribu per ekor. Kalau hanya dagingnya saja biasa dijual Rp65 ribu per kilogram. Kalau hari biasa di kisaran harga Rp60 ribu per kilogram.

"Jadi tidak terlalu naik signifikan," ujarnya.

3. Diimbau babi dipotong ke RPH

Jelang Penampahan Galungan, Harga Babi Masih Stabil di DenpasarFoto hanya ilustrasi. (Dario Cecchini via Food and Wine Gazette)

Masyarakat diimbau agar melakukan pemotongan babi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pesanggrahan, Denpasar. Pasalnya, di RPH akan dilakukan pengecekan kesehatan babi sebelum dipotong. Biayanya akan dikenakan sekitar Rp50 ribu tiap ekornya.

"Kami imbau untuk dipotong di RPH," pintanya.

Kendati demikian, pemotongan secara adat baik di banjar maupun pura masih diperbolehkan. Dengan catatan, sebelum memotong agar melapor dulu ke dinas terkait. Setelah itu, tim dokter hewan akan datang untuk memeriksa hewan tersebut. Hal ini guna mengantisipasi kesehatan dan penyakit. Pihaknya sendiri saat ini telah menyiapkan 10 dokter hewan untuk memeriksa hewan-hewan yang akan dipotong oleh masyarakat.

"Bisa dilakukan kalau adat masih diperbolehkan dan seharusnya masih di bawah pengawasan. Menyampaikan kita ke dinas bahwa akan ada pemotongan. Kalau sudah kita turun mengawasi," katanya.

5. Pemeriksaan kesehatan untuk mewaspadai penyakit

Jelang Penampahan Galungan, Harga Babi Masih Stabil di Denpasarasia.nikkei.com

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mewaspadai penyakit-penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Di antaranya streptoccocus atau meningitis babi, sistiserkosis yang disebabkan cacing pita, serta japanese enchepalitis yang disebabkan oleh gigitan nyamuk melalui tubuh babi. Untuk penyakit-penyakit tersebut saat ini belum ditemukan.

"Syukur saat ini Denpasar dan Bali umumnya tak ada penyakit yang ada di daging dan ternak yang sifatnya menular ke manusia," ujarnya.

Lebih jauh, saat ini sudah jarang masyarakat Denpasar yang melakukan pemotongan babi sendiri. Mereka lebih memilih untuk membeli dagingnya di pasar tradisional karena lebih praktis.

"Sekarang dari tahun ke tahun sedikit demi sedikit menurun kegiatan pemotongan berkelompok sudah turun, baik di banjar dan adat. Sekarang lebih praktis beli dagingnya langsung," katanya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya