Cap Go Meh di Denpasar Ada Acara Kirab Mengelilingi Banjar Ubung Kaja

Uniknya di Bali. Banyak keberagamannya

Denpasar, IDN Times - Tempat ibadah tridharma, Cao Fuk Mao di Jalan Cargo Taman Suci Nomor 9, Denpasar, diresmikan oleh Kakanwil Depag Provinsi Bali pada tanggal 4 Maret 2007. Upacara pemelaspasan pertama kali di kelenteng itu dilakukan oleh Ida Pedanda Ketut Sidemen dari Griya Taman Kelodan, Sanur, pada tanggal 19 Februari 2007. Untuk itu, setiap tanggal tersebut selalu dilangsungkan kirab untuk memperingatinya.

Kebetulan, tahun ini bertepatan dengan perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada tanggal 19 Februari 2019.

1. Kirab ini juga mengeluarkan peralatan suci berupa arca dewa

Cap Go Meh di Denpasar Ada Acara Kirab Mengelilingi Banjar Ubung KajaIDN Times/Imam Rosidin

Kirab itu didahului dulu dengan persembahyangan di kelenteng. Lalu umat berbaris rapi berjalan mengelilingi banjar Ubung Kaja yang diikuti oleh dua barongsai dan naga dengan iringan suara gamelan Bali. Nampak sekitar ratusan umat ikut merayakan kirab dan Cap Go Meh ini.

Malam harinya dilanjutkan dengan pertunjukan wushu. Tarian Barongsai itu melibatkan para penari internal dari tempat persembahyangan tersebut. Selama kirab, mereka juga mengeluarkan peralatan suci berupa arca dewa.

2. Ini menjadi momen di mana para dewa bertemu Tuhan untuk menyampaikan perbuatan manusia di dunia

Cap Go Meh di Denpasar Ada Acara Kirab Mengelilingi Banjar Ubung KajaIDN Times/Imam Rosidin

Wahyu Kusuma Wardana, Wakil Ketua pengurus tempat ibadah, mengatakan kegiatan ini merupakan serangkaian peringatan tahun baru Imlek 2570. Cap Go Meh adalah rangkaian penutup dari persembahyangan Imlek.

Rangkaian ini sebenarnya diawali sejak seminggu sebelum Imlek, tepatnya pada tanggal 24 Desember 2018 lalu. Persembahyangan tersebut dinamakan sebagai pengantaran dewa untuk menghadap Tuhan yang maha kuasa. Di mana para dewa tersebut menghadap kepada Tuhan untuk menyampaikan perbuatan-perbuatan umat manusia yang ada di dunia. Dewa utama yang mereka puja adalah Sui We Sen Niang, yaitu Dewa Tepi Laut.

"Baik dia yang berbuat baik maupun yang kurang baik akan dicatat, kemudian dilaporkan," jelasnya.

3. Ini harapannya

Cap Go Meh di Denpasar Ada Acara Kirab Mengelilingi Banjar Ubung KajaIDN Times/Imam Rosidin

Cap Go Meh sendiri artinya Yek Sio Yek atau menyambut hari bulan purnama pertama di tahun 2570. Rangkaiannya dimulai dari persembahyangan sebagai rasa syukur kepada Tuhan, dan para dewa dewi yang ada di alam Bali.

"Menghaturkan syukur karena selama ini telah diberkati," jelasnya.

Dipastikan seluruh ibadah kelenteng melakukan hal ini. Hanya saja di Denpasar ini, Cap Go Meh ini juga bertepatan dengan acara kirab, di mana berstananya para dewa dan dewi di kelenteng.

"Jadi bertepatan hari peresmian di hari Cap Go Meh. Kirab ini maknanya kita memberikan keseimbangan kepada dunia atau alam kita ini. Kalau orang Bali bilang niskala (Gaib) ada di alam gaib maupun di alam yang nyata. Ini berkeseimbangan dan energi-energi negatif yang ada supaya dinetralkan," terangnya.

Harapannya supaya para umat menjadi tenang, tentram, damai dan sejahtera.

Baca Juga: Sudah Tradisi, Inilah Makna 5 Aktivitas Umat Hindu Bali

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya