Bau Sampah Tercium Hingga Pesanggaran, TPA Suwung Mau Bangun Echo Park

Siapa yang kerap mencium baunya?

Denpasar, IDN Times - Bau menyengat yang tercium di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung hingga kini masih menjadi persoalan. Dari pantauan IDN Times, bau itu sangat menyengat hingga perempatan traffic light Pesanggaran.

Bahkan Agung (28), pengendara sepeda motor yang ditemui IDN Times mengaku bau tersebut sudah lama ia cium sejak satu tahun terakhir. "Udah lama baunya gitu terus," ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, rencananya akan dibangun eco park yang diklaim bakal menghilangkan persoalan bau di TPA Suwung. Seperti apa nantinya?

1. TPA Suwung tampung 1400 ton sampah per hari

Bau Sampah Tercium Hingga Pesanggaran, TPA Suwung Mau Bangun Echo ParkInstagram.com/damkar_kabupaten_badung

Baca Juga: Penduduk Makin Padat, Denpasar Hasilkan 1200 Ton Sampah per Hari!

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengolahan Sampah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bali, Ni Made Armadi, mengatakan TPA Suwung menampung 1400 ton sampah per harinya. Sampah tersebut berasal dari empat daerah yakni Denpasar, Gianyar, Badung, dan Tabanan. Luas TPA Suwung sendiri 32,4 hektare.

"Penghasil terbesarnya Denpasar dan Badung. Untuk Denpasar sekitar 800 sampai 900 ton," katanya saat dihubungi, Jumat (23/11).

2. Pembangunan echo park di Suwung diklaim bakal menghilangkan bau

Bau Sampah Tercium Hingga Pesanggaran, TPA Suwung Mau Bangun Echo Parkcurbed.com

Untuk mengatasi bau yang mengganggu warga sekitar, akan dibangun echo park atau taman seluas 22,4 hektare di di TPA Suwung. Taman tersebut nantinya berfungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan berbagai fasilitas.

Fasilitasnya sendiri nanti berupa eco wisata, ditanami rumput, terasering, balebengong, dan lintasan lari. Pembangunannya sendiri kini sudah mencapai 47 persen. Pada Juni 2019 nanti, proyek tersebut ditargetkan selesai.

"Ini untuk menambah ruang terbuka hijau," imbuhnya.

3. Tak hanya echo park. Nanti juga bakalan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA)

Bau Sampah Tercium Hingga Pesanggaran, TPA Suwung Mau Bangun Echo ParkPixabay.com/pexels

Selain itu, di lokasi TPA Suwung juga akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA). Proyek tersebut masih sebatas pemadatan lahan. Proyek ini akan menempati lahan seluas 10 hektare, dengan rincian lima hektare untuk pembangkit dan lima hektare untuk sanitary landfield atau tempat penampungan residu hasil pembakaran.

PLTSA tersebut rencananya bisa menghasilkan 12 sampai 15 megawatt dari 1000 ton sampah dalam sehari.

"Tergantung kapasitas teknologi yang digunakan itu. Tergantung dari mitra yang menawarkan nantinya," katanya.

4. Proyek PLTSA masih dalam tahap tender

Bau Sampah Tercium Hingga Pesanggaran, TPA Suwung Mau Bangun Echo ParkPixabay.com/Bergadder

Proyek ini sendiri sampai sekarang masih dalam proses tender yang pemilihannya berada di Indonesia Power. Targetnya, bulan November ini pemenang tendernya sudah didapatkan. Namun kabar terakhirnya masih ada evaluasi lagi untuk pemilihan mitranya.

Proyek ini sendiri targetnya harus selesai pada tahun 2021 mendatang. Jadi begitu PLTSA ini sudah dibangun, sampah-sampah yang akan datang nanti langsung dimasukkan ke dalam alat pembakaran dan diubah menjadi listrik.

5. Pemilahan sampah harus dilakukan dari hulu, yaitu dimulai dari rumah kamu

Bau Sampah Tercium Hingga Pesanggaran, TPA Suwung Mau Bangun Echo ParkPixabay.com/smtwastebrokers

Baca Juga: Waspada! 12 Koperasi di Bali Bodong, Terbanyak Ada di Tabanan

Ia menambahkan, seharusnya penanganan sampah harus dimulai dari hulu. Artinya, rumah tangga sebagai penghasil sampah sudah memilah sampah yang bisa dimanfaatkan untuk ekonomis dan tidak. Baru sisanya bisa ditampung ke TPA.

Senada dengan Armadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, Ketut Wisada, mengatakan target pada tahun 2025,  30 persen sampah di Denpasar akan terpilah. Sampah yang dipilah tersebut akan bernilai ekonomis dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Kini di Denpasar yang terpilah baru sebanyak 14,3 persen.

"Nanti diharapkan sampah sudah terpilah sejak dari rumah tangga di Denpasar," ucapnya.

Yuk, kita dukung bersama-sama program ini. Karena permasalahan sampah bukan pemerintah saja yang harus turun tangan. Tetapi juga kita sebagai pelaku pertama yang membuang sampah tersebut.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya