5 Fakta Perayaan Galungan Umat Hindu di Denpasar

Jalan raya di Kota Denpasar lengang nih

Denpasar, IDN Times - Sejak pagi ribuan umat Hindu di Kota Denpasar mendatangi Pura Agung Jagatnatha, di Jalan Surapati, Dangin Puri, Denpasar Timur, Rabu (24/7). Mereka melakukan persembahyangan dalam rangka Hari Raya Suci Galungan. Ini dia fakta-fakta perayaan Galungan di Kota Denpasar:

1. Hari Raya Galungan diikuti empat ribu pamedek (Umat Hindu) yang sebagian besar dari Kota Denpasar

5 Fakta Perayaan Galungan Umat Hindu di DenpasarIDN Times/Imam Rosidin

Baca Juga: Memaknai Hari Raya Galungan, Mari Memenangkan Diri dari Ego

I Made Langgeng Buana, Sekretaris Paikatan Pemangku Kota Denpasar, menjelaskan diperkirakan ada empat ribu umat Hindu di Denpasar yang melakukan persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha. Mereka sebagian besar dari Kota Denpasar. Namun ada juga yang berasal dari luar daerah seperti Kabupaten Karangasem, Buleleng, hingga Bangli. Mereka umumnya warga yang bekerja di Denpasar namun tidak bisa pulang ke kampung halamannya.

"Heterogen ada dari Karangasem, Buleleng, Bangli. Mereka biasanya yang tak bisa pulang kampung," kata dia, Rabu (24/7).

2. Sesuai penghitungan kalender Bali, Hari Raya Galungan diadakan setiap enam bulan sekali

5 Fakta Perayaan Galungan Umat Hindu di DenpasarIDN Times/Imam Rosidin

Persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha dilakukan sejak pagi pukul 08.00 Wita. Mereka secara bergantian sembahyang di pura dan akan berlangsung hingga malam hari.

Buana menjelaskan, Hari Suci Galungan dilakukan 210 hari atau enam bulan sekali. Rangkaiannya meliputi Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Galungan, dan Umanis Galungan. Tujuan dari persembahyangan ini adalah merayakan kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau keburukan.

"Jadi tujuan daripada perayaan Hari suci Galungan adalah merayakan kebaikan lawan keburukan," ujarnya.

Baca Juga: Menguak Makna: Kenapa Harus Pasang Penjor & Potong Babi Tiap Galungan?

3. Umat Hindu Bali harus melewti tahapan Sugihan Jawa dan Sugihan Bali

5 Fakta Perayaan Galungan Umat Hindu di DenpasarIDN Times/Imam Rosidin

Tahapan-tahapan awal yang dilalui di antaranya dengan Sugihan Jawa yaitu untuk membersihkan alam semesta. Kemudian dilanjutkan dengan Sugihan Bali untuk membersihkan diri sendiri.

"Ketika keduanya sudah berhasil, maka perayaan Galungan bisa berjalan dengan baik sehingga darma akan menang lawan adharma," jelasnya.

4. Ada tradisi penampahan sehari sebelum Galungan

5 Fakta Perayaan Galungan Umat Hindu di Denpasaregrafis.com

Sehari sebelum pelaksanaan Galungan, ada tradisi yang disebut penampahan. Tradisi ini biasanya  memotong babi yang dibagikan kepada warga adat. Penyembelihan babi ini bermakna mengalahkan sifat tanas atau malas. Jika sifat kemalasan ini berhasil dilalui, dengan demikian umat Hindu dirasa sudah siap untuk menyambut Galungan esok harinya.

"Artinya nampah yang bermakna siap. Jadi kita disimbolkan siap untuk merayakan Galungan ini," katanya.

5. Sehari setelah Galungan, umat Hindu melaksanakan Umanis Galungan, yaitu mengunjungi kerabat atau teman untuk saling bermaafan. Mirip seperti Hari Raya Idulfitri ya

5 Fakta Perayaan Galungan Umat Hindu di Denpasarbisma-eight.com

Satu hari setelah Galungan, esoknya atau Kamis (25/7) dilanjutkan dengan Umanis Galungan. Saat dalam suasana yang sudah baik, umat Hindu biasanya mengunjungi teman dan saudara untuk saling memaafkan.

"Kemudian Umanis Galungan kita sudah dalam suasana baik kita mendatangi teman saudara saling memaafkan," jelasnya.

Baca Juga: Rayakan Galungan, Umat Hindu Bali Tetap Sembahyang Meski Gempa

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya