5 Fakta Pelebon Raja Puri Pemecutan XI Denpasar, Gunakan Bade 2 Ton 

Abu jenazah Ida Cokorda Pemecutan XI dilarung di Pantai Kuta

Penulis: Community Writer, Ari Budiadnyana

Raja Puri Pemecutan XI, Anak Agung (AA) Ngurah Manik Parasara atau yang lebih dikenal sebagai Ida Cokorda Pemecutan XI, lebar (Meninggal dunia) pada Rabu (22/12/2021) pukul 06.00 Wita. Ida Cokorda Pemecutan XI meninggal di usia 76 tahun karena penyakit komplikasi yang dideritanya.

Puncak karya (Upacara) Pelebon (Kremasi) Ida Cokorda Pemecutan XI berlangsung pada Jumat (21/1/2022). Rangkaian karya sudah berlangsung sejak 2 Januari 2022. Pelebon dihadiri oleh ribuan warga yang ikut mengiringi layon (Jenazah) Ida Cokorda Pemecutan XI ke perabuan.

Baca Juga: Ribuan Warga Iringi Pelebon Raja Puri Pemecutan Denpasar XI 

1. Penutupan jalan selama prosesi Ida Cokorda Pemecutan XI pelebon berlangsung

5 Fakta Pelebon Raja Puri Pemecutan XI Denpasar, Gunakan Bade 2 Ton Masyrakat tumpah ruah mengikuti rangkaian Pelebon Cokorda Pemecutan XI. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Sejak Jumat pagi, masyarakat sduah tumpah ruah memadati lokasi di sekitar Puri Pemecutan untuk menyaksikan prosesi Pelebon Raja Pemecutan XI. Diperkirakan ada ribuan orang yang mengiringi prosesi tersebut.

Tidak ketinggalan, para konten kreator di Bali juga turut kumpul untuk meliput prosesi langka ini. Dari fotografer yang sekadar untuk mengambil stok foto, hingga para YouTuber Bali yang membuat konten untuk kanal YouTube-nya. Prosesi pelebon Raja Pemecutan memang menjadi daya tarik tersendiri bagi para konten kreator karena banyak hal-hal unik dan langka yang bisa diangkat untuk mengisi konten mereka.

Dishub Kota Denpasar melakukan penutupan dan pengalihan arus lalu lintas (lalin) di sekitar lokasi Puri Pemecutan guna memperlancar proses pelebon. Pengaturan lalin ini sudah mulai dilakukan sejak Kamis (21/1/2022), pukul 10.00 Wita. Bade (Menara usungan jenazah), lembu (Tempat yang digunakan saat pembakaran jenazah), dan ogoh-ogoh yang digunakan saat prosesi pelebon sudah berada di depan Puri Pemecutan sejak hari Kamis.

Saat puncak upacara pelebon, lalu lintas di depan Puri hingga di Setra (Kuburan) Badung ditutup total karena ribuan masyarakat tumpah ruah ikut mengiringi pelebon Raja Pemecutan XI tersebut. Mengingat jarak antara Puri dan Setra Badung tidak terlalu jauh, penutupan lalin ini tidak berlansung lama. Selain pengaturan arus lalin, kabel-kabel yang melintang juga diatur.

Kabel dari PLN dan beberapa provider internet terlihat diletakkan di jalan. Kabel-kabel itu tidak digantung di tiang seperti biasanya dan diberi pelindung agar tidak putus saat iring-iringan bade dan lembu

2. Iring-iringan pelebon Raja Puri Pemecutan XI diawali oleh ogoh-ogoh Cupak

5 Fakta Pelebon Raja Puri Pemecutan XI Denpasar, Gunakan Bade 2 Ton Pelebon Ngaben Raja Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI. (IDNTimes/Ni Ketut Sudiani)

Setelah melewati pukul 12.00 Wita, iring-iringan mulai bergerak dari Puri Pemecutan menuju Setra Badung. Iring-iringan diawali oleh ogoh-ogoh Cupak. Ogoh-ogoh yang memiliki tinggi 4 meter ini merupakan hasil karya dua maestro ogoh-ogoh yaitu Kedux dari Banjar Tainsiat, Denpasar dan Gus Man Surya dari Tampaksiring, Gianyar.

Ogoh-ogoh yang biasanya digunakan saat hari pengerupukan (Sehari sebelum Hari Raya Nyepi), dihadirkan di dalam upacara pelebon. Prosesi pelebon Raja Pemecutan sebelumnya juga menggunakan ogoh-ogoh. Menurut Bendesa Adat Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Sudarma, pada Senin (27/12/2021) lalu, ogoh-ogoh ini semacam kirab raksasa sebagai sarana matur piuning kepada sang Biuta agar perjalanan sang raja menuju Sunya Loka lancar.

Lembu putih dan bade tumpang solas berjalan beriringan di belakang ogoh-ogoh. Karena tingkatan upacara adalah tingkat uttama, maka upacara pelebon menggunakan bade tumpang solas.

Bade tumpang solas ini menjadi daya tarik tersendiri karena memiliki ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 9,70 m dan tinggi tumpang sekitar 7,5 m. Bade seberat dua ton tersebut merupakan karya undagi Nyoman Widana dari Griya Meranggi, Kesiman, Denpasar.

Baca Juga: Profil Ida Cokorda Pemecutan XI, Raja Pemecutan Denpasar yang Wafat

3. PPS Kertha Wisesa menampilkan atraksi bela diri pencak silat

5 Fakta Pelebon Raja Puri Pemecutan XI Denpasar, Gunakan Bade 2 Ton Sesepuh PPS Kertha Wisesa yang sudah berumur 86 tahun. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Ida Cokorda Pemecutan XI adalah Dewan Pembina Perguruan Pencak Silat(PPS) Kertha Wisesa. Ia juga menginisiasi perubahan seragam perguruan silat ini dari warna hitam putih menjadi warna hitam-hitam.

Atas dedikasi Raja Pemecutan XI terhadap PPS Kertha Wisesa, perguruan ini melakukan persembahan di hadapan jenazah yang sudah ditempatkan di Lembu Putih. Persembahan dari PPS Kertha Wisesa dibuka dengan penampilan sesepuh perguruan tersebut yang sudah berusia 86 tahun, kemudian dilanjutkan oleh penampilan dari keluarga besar PPS Kertha Wisesa sebagai wujud penghormatan perguruan silat ini untuk sosok Ida Cokorda Pemecutan XI.

4. Tari sakral Baris Ketekok Jago dipersembahkan dalam prosesi pelebonan

5 Fakta Pelebon Raja Puri Pemecutan XI Denpasar, Gunakan Bade 2 Ton Tari Baris Ketekok Jago. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)

Tari Baris Ketekok Jago termasuk jenis Tari Baris Wali (Tarian yang dipentaskan saat upacara tertentu) yang disakralkan. Tari Baris Ketekok Jago juga sering disebut sebagai Tari Baris Poleng karena kostum yang dipakai dominan berwarna hitam dan putih (poleng). Baris Ketekok Jago memiliki dua fungsi yaitu untuk upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya.

Tari sakral ini biasanya dipentaskan untuk upacara ngaben atau pelebon dengan tingkat madya sampai utama. Tari Baris Ketekok Jago dipersembahkan untuk mengantarkan dan mengawal perjalanan arwah atau sang Atma kembali ke tempat asalnya.

5. Abu jenazah Ida Cokorda Pemecutan XI dilarung di Pantai Kuta

5 Fakta Pelebon Raja Puri Pemecutan XI Denpasar, Gunakan Bade 2 Ton Pelebon Ngaben Raja Puri Pemecutan Denpasar, Ida Cokorda Pemecutan XI. (IDNTimes/Ni Ketut Sudiani)

Api mulai menyala di lembu putih sekitar pukul 14.00 Wita sebagai pertanda dimulainya prosesi pembakaran layon (jenazah) Ida Cokorda Pemecutan XI. Prosesi ini beriringan dengan pementasan Tari Baris Ketekok Jago.

Abu jenazah Ida Cokorda Pemecutan XI dilarung (nganyut) di Pantai Kuta pada malam hari setelah seluruh prosesi di Setra Badung selesai. Setelah nganyut, baru kemudian diikuti dengan mempralina (Membakar) ogoh-ogoh Cupak di Setra Badung.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya