Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Humor Bisa JAdi Alat Bantu Pembelajaran Matematika

Guru
Coaching clinic guru matematika (Dok.IDN Times/istimewa)

Denpasar, IDN Times - Tidak semua siswa sekolah dasar (SD) dan siswa sekolah menengah memiliki minat belajar matematika. Oleh karenanya diperlukan trik khusus untuk memudahkan mereka menerima pelajaran matematika. Seperti diungkap CCO Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3), Yaseer Fikry, bahwa untuk mempermudah anak-anak belajar matematika maka dapat dilakukan melalui humor.

“Humor punya manfaat menciptakan tawa yang memicu munculnya hormon endorfin. Sehingga bukan hanya materi ajar lebih mudah diserap, akan tetapi menciptakan keakraban antara pengajar dan yang diajar," ungkapnya.

Belajar matematika harus jauh dari kata cemas

Dosen Komunikasi dan Bisnis LSPR Institut dalam kegiatan pengabdian masyarakat melakukan Coaching Clinic untuk Guru Matematika SD dan SMP di Jakarta maupun luar Jakarta. Program ini bertujuan untuk melatih guru pendidikan dasar dan menengah dalam menggunakan humor sebagai alat bantu pembelajaran matematika. Menurutnya, kegiatan ini berdampak positif serta perlu disebarluaskan agar punya pengaruh signifikan terhadap kegiatan belajar mengajar dimasa mendatang.

"Hal ini pun ditunjang dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa humor dalam pengajaran dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, meningkatkan pemahaman siswa, serta mengurangi kecemasan belajar," terang Yaseer.

Ilustrasi belajar matematika (pexels.com/Vanessa Garcia)
Ilustrasi belajar matematika (pexels.com/Vanessa Garcia)

Belajar matematika harus menggembirakan

Dosen dan Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Novrita Widiyastuti, mengatakan program ini memberikan pelatihan yang mencakup pengenalan teori humor, pengembangan materi pengajaran berbasis humor, dan praktik langsung. Seminar ini dirancang secara interaktif untuk membantu para guru memahami cara memanfaatkan humor dalam menjelaskan konsep matematika yang kompleks, sehingga siswa dapat menerima materi dengan lebih mudah dan antusias.

"Sering kali, matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan bagi siswa sekolah dasar dan menengah. Di lain pihak, teknik mengajar yang menggembirakan belum banyak disosialisasikan, sehingga tidak semua guru mampu menciptakan suasana pembelajaran matematika yang mampu membuat siswa lebih antusias,” ujarnya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us