Hilang di Nusa Penida, WNA India Ditemukan Tewas

Intinya sih...
- Seorang wisatawan asing ditemukan meninggal di Nusa Penida setelah terseret ombak saat berwisata di destinasi Angel's Billabong.
- Ombak besar menghantam tebing karang saat korban berfoto, dan sopir yang mengantar sudah memperingatkan akan bahaya kondisi tersebut.
- Badan SAR Nasional Bali akan mengadakan pelatihan potensi SAR untuk meningkatkan teknik dan taktik pencarian dan penyelamatan di Nusa Penida.
Klungkung, IDN Times - Seorang wisatawan asing asal India, Nilesh Mukhi (59) ditemukan tak bernyawa perairan Nusa Dua, Kabupaten Badung, (17/20/2024). Sebelumnya, dia sempat dinyatakan hilang setelah setelah dia terseret ombak saat berwisata di destinasi Angel’s Billabong, Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida pada Rabu (16/10/2024).
"Pada pukul 12.10 kami menerima informasi dari Kantor SAR Denpasar bahwa telah ditemukan jenazah mengapung di Perairan Samuh, Nusa Dua," jelas Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara pada Jumat (18/10/2024).
Jenazah Mukhi pertama kali ditemukan oleh sebuah speed boat yang kebetulan melintas di lokasi tersebut. Ciri-ciri jenazah menyerupai korban, dan setelah dikonfirmasi dengan anak korban, dapat dipastikan bahwa penemuan tersebut adalah Nilesh Mukhi.
"Sampai di darat, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Sanglah," tambah Cakra.
1. Kronologi Nilesh hilang terseret ombak
Menurut informasi yang dihimpun, Mukhi bersama keluarganya tiba di Nusa Penida pada Rabu lalu, sekitar pukul 09.00 Wita. Mereka dijemput oleh seorang sopir di Pelabuhan Toya Pakeh dan langsung menuju destinasi wisata Angel Billabong.
Setibanya di lokasi, Mukhi dan istrinya sempat berfoto di pinggir tebing yang terkenal dengan pemandangannya yang menakjubkan.
"Saat mereka berfoto, sempat datang ombak besar menghantam tebing karang. Percikan airnya mengenai korban dan suaminya," jelas Kasi Humas Polres Klungkung, AKP Agus Widiono, Jumat (18/10/2024).
Sopir yang mengantar korban sempat memperingatkan agar menjauh dari tebing, karena kondisi yang sangat berbahaya. Namun, peringatan tersebut tidak dihiraukan.
Tidak lama kemudian, ombak besar lainnya kembali menghantam tebing, dan korban terseret oleh ombak hingga jatuh ke laut. Istrinya berhasil selamat dari insiden tersebut.
Setelah dua hari pencarian, jenazah Nilesh Mukhi (59), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah Mukhi ditemukan terapung-apung di perairan Samuh, Nusa Dua, Kamis (17/10/2024).
Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) yang berlangsung selama dua hari dimulai sejak pagi hari, di mana tim SAR gabungan melaksanakan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dengan menggunakan perahu RIB.
Namun, kondisi perairan di sekitar Angel's Billabong cukup ekstrem, membuat tim kesulitan untuk mendekati tebing-tebing yang curam di area tersebut.
2. Kecelakaan di destinasi wisata masih terjadi, Basarnas berupaya tingkatkan keterampilan SAR di Nusa Penida
Kejadian itu menambah daftar kecelakaan yang terjadi di Destinasi Wisata di Nusa Penida, terutama di area tebing dan pantai yang berbahaya.
Kasus kecelakaan di Nusa Penida yang sering terjadi ini, menjadi perhatian serius, mendorong Badan SAR Nasional (Basarnas) Bali untuk mengadakan pelatihan potensi SAR (pencarian dan penyelamatan) di Kabupaten Klungkung pada 22-28 Oktober 2024.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan teknik dan taktik pencarian dan penyelamatan dalam situasi darurat, baik itu bencana alam maupun kecelakaan.
“Dengan pelatihan yang baik, tim dapat merespons dengan cepat dan efisien, sehingga meningkatkan peluang penyelamatan nyawa,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Nyoman Sidakarya.
Sidakarya menjelaskan, pelatihan ini akan mencakup penggunaan peralatan penyelamatan dan teknik pertolongan pertama, yang sangat penting untuk keberhasilan operasi SAR.
Selain itu, kerja sama dan komunikasi antar tim serta instansi terkait menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat, khususnya di Nusa Penida, destiansi yang terdiri dari tebing curam dan laut dengan gelombang yang besar. Kawasan ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.
“Pelatihan ini juga untuk membangun kemampuan manajemen komunikasi dan koordinasi dalam situasi darurat. Kami harap dengan pelatihan ketrampilan SAR ini, meningkatkan kemampuan personel terkait dalam tindak lanjut jika terjadi kecelakaan," ungkap Sidakarya.
3. Jendrika: perlu langkah penting sikapi tantangan keselamatan di destinasi wisata
Pj Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, menyambut baik rencana pelatihan SAR di Nusa Penida.
Pihaknya berharap pelatihan dapat meningkatkan keterampilan pihak-pihak terkait, khususnya dalam penanganan kecelakaan di kawasan wisata Nusa Penida yang rawan kecelakaan.
“Kami harap dengan pelatihan ini, kemampuan dan kesigapan tim dalam operasi SAR, terutama di Nusa Penida, bisa ditingkatkan,” ungkap Jendrika pada Jumat (18/10/2024).
Ia menambahkan, hal ini menjadi langkah penting dalam menghadapi meningkatnya tantangan keselamatan di destinasi wisata yang kerap menjadi sorotan internasional, seperti Nusa Penida.