Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berkebun di pekarangan rumah (unsplash.com/Crystal Jo)
ilustrasi berkebun di pekarangan rumah (unsplash.com/Crystal Jo)

Selamat siang, guys, semoga kondisimu baik dan sehat selalu ya. Sebelum memulai aktivitas hari ini pada Sabtu, 6 September 2025 alangkah baiknya kita mulai dengan ramalan hari baik menurut Hindu Bali. Ramalan ini diramu berdasarkan Kalender Bali Digital.

Ramalan dimulai dengan hari jiwa menganti, yang baik untuk bercocok tanam dan memulai usaha. Sementara, hari carik walangati merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan pernikahan atau wiwaha, atiwa-tiwa atau ngaben dan membangun rumah. Penasaran gimana ramalan hari baik lainnya? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.

Baik menanam tumbuhan berbuah

ilustrasi pohon apel (pexels.com/Markus Winkler)

Kajeng rendetan merupakan hari baik untuk menanam tumbuhan yang menghasilkan buah. Kala dangu artinya tidak baik untuk mulai suatu pekerjaan, pindah tempat, dan bepergian. 

Kala gotongan adalah hari baik untuk memulai suatu usaha. Namun, tidak baik untuk mengubur atau membakar mayat. 

Baik membuka lahan pertanian baru

ilustrasi sawah (pexels.com/quang)

Pepedan adalah hari baik untuk membuka lahan pertanian baru. Namun, tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. Panca prawani merupakan hari yang tidak baik dipakai dewasa ayu.

Salah wadi merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya, seperti wiwaha, mapendes, potong rambut, dan sebagainya. Termasuk tidak baik melangsungkan upacara Pitra Yadnya, seperti penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, ngasti, dan lain-lain.

Baik untuk menanam kelapa

Ilustrasi pohon kelapa. (IDN Times/Yuko Utami)

Srigati merupakan hari baik untuk menyimpan padi di lumbung dan menurunkan padi dari lumbung. Purwani adalah hari yang tidak baik dipakai dewasa

Srigati turun adalah hari baik untuk menanam padi, menyimpan padi, dan mempersembahkan yadnya di lumbung, menanam kelapa, mulai membuat barang dagangan. Pararasan: Laku Bulan, Pancasuda: Bumi Kepetak, Ekajalaresi: Manggih Suka, Pratiti: Jati.

Editorial Team