Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menanam pohon (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi menanam pohon (pexels.com/Thirdman)

Selamat pagi semuanya, semoga kabarmu baik ya. Ramalan hari baik menurut Hindu Bali pada Sabtu, 5 Juli 2025 ini berdasarkan Kalender Bali Digital. Hari baik kali ini dimulai dengan dewasa tanian yakni baik untuk mulai menanam. Kala tanian baik memulai suatu usaha pertanian. 

Ada juga kajeng rendetan merupakan hari baik untuk menanam tumbuhan berbuah. Jadi, bagi kamu yang ingin mulai menanam tumbuhan berbuah, inilah saatnya. Ingat dirawat dengan maksimal ya tumbuhannya. Penasaran gimana ramalan hari baik lainnya? Yuk baca di bawah ini.

Baik melakukan Panca Yadnya

Ilustrasi sembahyang di pura. (IDN Times/Yuko Utami)

Dewa stata adalah hari baik untuk melakukan Panca Yadnya, khususnya Dewa Yadnya. Kala gumarang munggah merupakan hari baik melakukan upacara Bhuta Yadnya. Namun, tidak baik untuk menanam sirih dan tembakau. 

Kala mereng merupakan hari tidak baik untuk bercocok tanam. Kala rumpuh adalah hari yang tidak baik untuk pindah rumah. Jadi kamu dapat menunda dulu ya rencana pindah rumah.

Baik mencari burung

ilustrasi burung love bird (freepik.com/EyeEm)

Pada hari kala rumpuh juga tidak baik untuk memulai memelihara ayam, itik, sapi, kerbau, kambing, babi, dan berbagai ternak lainnya. Kala sor merupakan hari yang tidak baik untuk kerja-kerja yang berkaitan dengan tanah, misalnya membuat terowongan.

Sementara, hari sri tumpuk adalah hari baik untuk mencari burung atau mepikat. Titibuwuk adalah hari baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. 

Tidak baik membuat tangga

ilustrasi tangga di ruang tamu (pexels.com/pixabay)

Hari titibuwuk juga tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan penting. Termasuk tidak baik untuk bepergian, membuat tangga atau banggul. Kamu dapat melakukan aktivitas lainnya di rumah. Maupun sekadar bersantai menyeruput kopi panas di serambi rumah. Pararasan: Laku Air, Pancasuda: Wisesa Segara, Ekajalaresi: Tininggalin Suka, Pratiti: Jaramerana.

Editorial Team