Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memancing (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi memancing (pexels.com/cottonbro)

Selamat pagi semuanya, sebelum memulai aktivitas pagi ini, ada berbagai ramalan hari baik menurut Hindu Bali pada Senin, 22 September 2025. Ramalan ini berdasarkan Kalender Bali Digital yang dimulai dengan kala katemu. Hari ini baik untuk menangkap ikan, berburu, mapikat, memasang jerat, kungkungan, dan mengadakan pertemuan.

Sementara, ada juga hari kala bangkung dan kala nanggung. Hari ini tidak baik untuk mulai memelihara ternak. Bagaimana ramalan hari baik lainnya? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.

Baik membuat alat pertanian

ilustrasi bertani (pexels.com/Greta Hoffman)

Kala sapuhau merupakan hari baik untuk membuat alat-alat pertanian seperti garu, tulud, pemlasahan, dan tenggala (bajak). Namun, tidak baik untuk membangun, jadi harus memerhatikan ya jangan sampai melanggar sempadan dan tata ruang.

Bagi kamu yang memiliki keluarga sedang sakit, tetap waspada ya. Sebab, ada hari kala sudukan merupakan hari yang tidak baik untuk memindahkan orang sakit dan menunjukkan unsur perombakan.

Baik memelihara hewan ternak

ilustrasi ternak ayam (unsplash.com/@belart84)

Kala upa merupakan hari baik untuk mulai mengambil atau memelihara ternak (wewalungan). Jadi, kamu yang ingin memelihara ternak selamat ya. Ini adalah saat yang tepat untuk memulai dan berusaha di ranah peternakan.

Kala tampak adalah hari yang tidak baik untuk dewasa nikah (perkawinan). Kaleburau merupakan hari yang tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Termasuk tidak baik melaksanakan atiwa-tiwa maupun ngaben.

Baik menggarap sawah atau kebun

ilustrasi sawah (pexels.com/quang)

Lebur awu adalah hari yang tidak baik melakukan upacara wiwaha atau pernikahan, pertemuan, membangun rumah, dan mengatapi rumah. Satu sisi, hari lebur awu baik untuk membangun irigasi. 

Pamacekan merupakan hari baik untuk menggarap sawah atau kebun, membuat tombak penangkap ikan. Namun, tidak baik melaksanakan yadnya. Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Bumi Kepetak, Ekajalaresi: Buat Suka, Pratiti: Separsa.

Editorial Team