Hari Baik Menurut Hindu Bali 26 Juli 2025, Baik Bercocok Tanam

Selamat pagi semuanya, gimana kabar hari ini? Semoga tetap sehat dan semangat menjalani aktivitas ya. Sabtu, 26 Juli 2025 ada berbagai ramalan hari baik menurut Hindu Bali berdasarkan Kalender Bali Digital. Sebagai pembuka, ada hari kala matampak. Yaitu hari yang baik untuk menanam segala sesuatu atau bercocok tanam.
Ada juga hari kajeng rendetan yang baik untuk menanam tumbuhan berbuah. Selain menanam tumbuhan berbuah, ada juga hari baik kala empas turun. Hari ini baik untuk menanam umbi-umbian. Namun, tidak baik untuk membangun dan memetik buah-buahan. Penasaran gimana hari baik lainnya? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.
Tidak baik memelihara ternak

Carik walangati merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan pernikahan atau wiwaha, atiwa-tiwa atau ngaben dan membangun rumah. Geheng manyinget adalah hari yang tidak baik untuk segala pekerjaan yang penting-penting termasuk melakukan yadnya karena banyak gangguan.
Bagi kamu yang ingin memelihara ternak harap bersabar dulu ya, karena ada hari kala bangkung dan kala nanggung. Hari ini tidak baik untuk mulai memelihara ternak.
Baik membuat jala

Kala ingsor merupakan hari yang mengandung sifat atau tanda-tanda mengecewakan. Kala jangkut adalah hari baik untuk membuat pencar atau jala, jaring, dan senjata.
Pepedan adalah hari baik untuk membuka lahan pertanian baru. Namun, tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. Rangda tiga merupakan hari yang tidak baik melakukan upacara pawiwahan atau pernikahan Hindu Bali.
Baik bergotong royong

Semut sedulur adalah hari baik untuk gotong royong, kerja bakti, memulai kampanye, dan membentuk perkumpulan. Namun, tidak baik mengubur atau membakar mayat. Salah wadi adalah hari yang tidak baik untuk melakukan upacara Manusa Yadnya, seperti wiwaha, mapendes, potong rambut, dan lainnya.
Termasuk tidak baik melangsungkan upacara Pitra Yadnya, seperti penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, ngasti, dan lain-lain. Pararasan: Laku Bintang, Pancasuda: Satria Wirang, Ekajalaresi: Buat Astawa, Pratiti: Upadana.