Pasca Pemberitaan 'Mafia' Tiongkok di Bali, Guide Lokal Sepi Orderan

Denpasar, IDN Times - Sekitar 100 orang yang mengatasnamakan masyarakat terdampak penutupan toko-toko tak berizin mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali, Senin (12/11) sekitar pukul 10.00 Wita.
Kedatangan mereka untuk menyampaikan pendapat terkait menurunnya kunjungan wisatawan asal Cina ke daerahnya.
1. Wisatawan Cina tak lagi kunjungi Bongkasa
Wayan Setiawan, masyarakat Desa Bongkasa, Abiansemal, Badung, mengaku wisatawan Cina yang berkunjung ke daerahnya mengalami penurunan. Penurunan tersebut mulai terjadi setelah pemberitaan terkait merebak.
Ia mengakui selama ini pengunjung yang datang ke Bongkasa adalah wisatawan asal Cina. Wisatawan asal Cina tersebut biasanya melakukan arung jeram (Rafting) dan ayunan (Swing).
"Yang suka rafting dan swing itu wisatawan Cina. Setelah berita ini merebak, mereka tidak datang lagi ke tempat kami," katanya, Senin (12/11).
"Kedatangan kami di sini untuk menyampaikan penutupan toko-toko tersebut berdampak pada usaha yang kami jalani," lanjutnya.
Ia melanjutkan, ada beberapa usaha rafting dan swing yang karyawannya hampir dari penduduk setempat.