Gudang Perusahaan Air Mineral di Karangasem Terbakar

Karangasem, IDN Times - Warga di sekitar Banjar Dinas Tegenam, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem geger, Sabtu (1/3/2025). Pasalnya, pabrik air minum (mineral) hangus dilahap si jago merah.
Pantauan dari beberapa video, api berkobar besar membakar gudang, dan barang di dalamnya. Pegawai yang kerja berhamburan. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Karangasem, dan warga sekitar berjibaku memadamkan.
1. Kronologi kebakaran gudang air mineral
Satpam pertama kali melihat kobaran api yang membakar gudang air mineral itu sekitar pukul 15.30 Wita, Sabtu (1/3/2025). Saat itu ia sedang melakukan kontrol dalam perusahaan, dan mengecek kondisi di sekitar.
"Saksi mengaku melihat titik api sudah menyala di dalam," ungkap Kapolsek Rendang, Kompol I Made Suadnyana, Minggu (2/3/2025).
Satpam perusahaan langsung menghidupkan alarm tanda ada bahaya setelah menemukan titik api berkobar di dalam gudang. Karyawan berhamburan keluar dari gudang.
"Karyawan disuruh keluar. Diperintahkan untuk menjauhi bangunan," lanjutnya.
2. Diduga konsleting karena listrik
Kebakaran yang melahap gudang pabrik air mineral di Menanga kemungkinan disebabkan adanya konsleting listrik di lokasi ditemukannya api. Kobaran api muncul pertama dari atas atap, tepat di kabel yang mengarah ke bagian dapur.
"Dugaan sementara sumber api berasal dari konsleting listrik. Titik api yang pertama dilihat dari atas atap, tepat di kabel mengarah ke arah dapur. Kabel yang digunakan kabel rambut," tambah Suadnyana, mantan Kasatlantas Polres Karangasem ini.
Saat ini petugas dari kepolisian sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kebakaran. Petugas kepolisian akan menggelar olah TKP dan memintai keterangan saksi untuk memastikan penyebab kebakaran gudang.
3. Tidak ada korban jiwa dan luka
Tak ada korban jiwa dan luka akibat kebakaran gudang air mineral. Pemilik hanya mengalami kerugian materiel karena gudang ukuran sekitar 50 x 50 meter habis terbakar. Barang berharga yang ada di dalam perusahaan tidak bisa diselamatkan petugas.
"Hampir 90 persen bangunan terbakar. Tidak ada korban jiwa dan luka. Mesin penyulingan dan peralatan pengemasan terbakar parah," terang Suadnyana.
Nominal kerugiannya belum bisa dipastikan. Mengingat pemilik perusahaan masih syok dan belum bisa dimintai keterangan.
"Petugas belum bisa memastikan dan menaksir jumlah kerugian," katanya.