Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gubernur Bali Menolak Bantuan Listrik Bertenaga Batubara dari Pusat

ilustrasi energi terbarukan (freepik.com/chevanon)
ilustrasi energi terbarukan (freepik.com/chevanon)

Denpasar, IDN Times - Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan arah sektor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Bali akan fokus kepada pengembangan energi terbarukan. Lelaki asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini menyampaikan rencana tersebut dalam Rapat Paripurna ke-20 Provinsi Bali Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025.

Pelaksanaan Rapat Paripurna ke-20 ini berlangsung di Ruang Rapat Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Kota Denpasar Senin lalu, 30 Juni 2025. Seperti apa rencana pengembangan BUMD di Provinsi Bali? Berikut kabar selengkapnya.

1. Koster meminta BUMD lebih produktif

ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)
ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Melalui momen rapat tersebut, Koster menegaskan agar BUMD di Bali lebih produktif mengembangkan unit usaha. Saat ini ada sederet unit BUMD yang berjalan dan dikembangkan. Mereka bergerak dalam sejumlah sektor, seperti BUMD pangan yang mengembangkan produk pertanian dan peternakan. Lalu ada BUMD sektor air dengan naskah akademik, yang akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali.

Sementara, BUMD sektor transportasi telah terencana sejak adanya MoU Operasional Bus Trans Metro Dewata (TMD), Jumat (18/3/2025) lalu. BUMD transportasi ini akan mengelola transportasi umum secara khusus di Bali. Ada juga BUMD sektor energi yang akan bergerak pada pengembangan energi terbarukan.

2. Fokus mengembangkan sektor energi baru terbarukan

Ilustrasi PLTS Atap (unsplash.com/JeremyBezanger)
Ilustrasi PLTS Atap (unsplash.com/JeremyBezanger)

Menurut Koster, tujuan BUMD energi untuk mewujudkan Bali energi mandiri dengan energi bersih. “Saya sudah lakukan rapat dengan direksi dan Komisaris PLN Pusat dan Migas, sangat mendukung upaya Pemprov Bali mewujudkan Bali mandiri energi dengan energi bersih,” ujar Koster.

Tahun 2026, akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTD) di Pesanggaran. Selanjutnya, pada 2027 mendatang akan dibangun PLTG dengan kapasitas 450 megawatt di Kabupaten Gianyar berbatasan dengan Kota Denpasar.

Selain menyasar wilayah Bali Selatan, pihaknya akan menambah 1550 megawatt dari energi gas di Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Rencana ambisius ini juga menyasar pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

3. Koster menolak bantuan listrik bertenaga batubara dari pusat

Ilustrasi Batubara (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Batubara (IDN Times/Aditya Pratama)

Koster berujar, pihaknya menolak bantuan dari Pemerintah Pusat berupa tambahan energi listrik 500 megawatt yang menggunakan batubara. Ia melanjutkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menyetujui penolakan tersebut.

“Kalau disetujui, Bali semakin ketergantungan batubara, itu bukan energi yang ramah,” ujarnya.

Tahun 2026 hingga 2029, target PLTS di Bali sebesar 500 megawatt dengan skenario PLTS atap menyasar hotel, restoran, kantor pemerintahan, dan instansi lainnya. PLN dan BUMD energi juga melirik pengembangan listrik berbasis energi air dan gelombang.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us