Kanker usus besar memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantung dari letak penyakit ini muncul. Jika kanker tersebut berada di usus besar bagian kanan, maka gejala yang muncul adalah anemia atau kekurangan zat besi. Penderitanya akan terus membutuhkan transfusi darah secara berulang.
Pemeriksaan lanjutan baru akan dilakukan jika anemia ini disertai dengan gejala konstitusional seperti berat badan turun drastis, demam yang tidak diketahui penyebabnya, dan keringat dingin pada malam hari.
"Biasanya akan dilakukan pemeriksaan kolonoskopi dan endoskopi untuk mendeteksi adanya keganasan pada usus besar," jelas Duwi.
Sementara jika kanker tersebut menyerang usus besar di bagian kiri, maka gejala yang muncul adalah penderita tidak bisa BAB dan kentut. Itu terjadi karena kanker yang menyerang usus besar sebelah kiri cenderung mengalami sumbatan. Sehingga menyebabkan penderitanya tidak bisa BAB dan kentut.
Namun gejala tidak bisa BAB dan kentut tidak terjadi begitu saja. Penderita terlebih dulu mengalami perubahan pola BAB. Maksudnya, jika biasanya rutin BAB sebanyak 1 atau 2 hari sekali, polanya berubah bisa menjadi 3 atau 4 hari sekali.
"Karena itu jika terjadi perubahan pola BAB ditambah dengan keluar darah dan adanya gejala konstitusional, harus diwaspadai adanya keganasan," ungkapnya.