Ilustrasi dokter. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Made Agus Gelgel Wirasuta menjelaskan, berdasarkan uji empiris, produk hasil penelitiannya ini memiliki efek melegakan pernapasan yang dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas untuk melawan virus Corona. Karenanya, diyakini dapat membantu pasien COVID-19 untuk istirahat dan menghilangkan kecemasan. Produk ini ditujukan untuk usia produktif dan bisa juga digunakan sebagai terapi suportif pengobatan COVID-19.
“Dia kerjanya adalah membantu melegakan pernapasan, menghilangkan lendir, sehingga meningkatkan asupan oksigen. Itu kerja utamanya,” jelasnya.
Ia menjelaskan kendala yang dihadapi pasien COVID-19 saat ini adalah kehilangan indra penciuman dan sesak napas. Sesak napas terjadi karena di dalam bronkus terdapat banyak lendir sehingga kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen menjadi terhambat. Akhirnya, fungsi organ pun menjadi tidak maksimal.
“Juli (2020) mulai kami coba di karantina provinsi. Hasilnya luar biasanya, salah satunya adalah mempercepat sembuh. Jadi, hampir 67 persen itu, kalau pakai Usada Barak sembuh dalam waktu dua hari. Dalam waktu 1 minggu 95 persen sembuh. Nah itukan kami sangat senang ya membantu,” katanya.
Bahan-bahan yang digunakan dalam Usada Barak ini, khasiatnya telah disebutkan dalam dua lontar dan digunakan turun-temurun, yakni Lontar Tiwas Tiwang dan Lontar Cukil Daki.
“Salah satunya, pemanfaatan arak tadi sebagai obat apabila mengalami gangguan di saluran pernapasan. Di tempat lain, juga ada pemanfaatan dari jeruk lemo itu. Kemudian juga minyak angin di beberapa lontar muncul. Digunakan,” jelasnya.