Tabanan, IDNTimes - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan setiap tahun melakukan pendataan terhadap balita untuk mengukur pertumbuhan mereka. Selain itu, pihak Dinkes juga mendata jumlah balita yang mengalami stunting, yakni masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama.
Persoalan stunting saat ini memang telah menjadi perhatian Kementerian Kesehatan RI. Melalui Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), pemerintah berupaya menurunkan angka kasus stunting di Indonesia.
Pada tahun 2021, sebesar 8 persen atau sebanyak 1.219 balita dari 15.415 balita di Tabanan tercatat mengalami stunting. Jumlah ini ternyata tidak jauh berbeda dengan kondisi tahun 2020, yakni dari 15.019 balita, sebanyak 8 persen 1.213 balita yang mengalami stunting. Kasus stunting paling banyak terjadi di daerah Marga, Pupuan, dan Selemadeg Barat.