Putu Sinta Lestari (25), warga Denpasar, pernah menggalang masker untuk dikirim ke Hongkong beberapa waktu lalu. Namun saat ini stok masker di lapangan mulai sulit dicari. Toko-toko yang biasanya menjual masker sudah tidak ada stok lagi.
“Dapat di apotek tapi itu pun tidak diperbolehkan beli lebih dari dua boks. Satu orang hanya diizinkan satu boks. Lalu besoknya ke sana lagi (Salah satu apotek), di jam yang sama seperti hari sebelumnya sudah ludes,” ungkapnya.
Sinta mengaku memerlukan masker bedah untuk keperluan diri sendiri. Sebab ia mengalami gejala flu dan pilek serta untuk keperluan berkendara sepeda motor.
"Pemerintah harus menangani ini segera. Mungkin ada pengepul yang sengaja menimbun, dan sepertinya pemerintah juga terlalu banyak mengoper masker ke luar negeri. Jadi masyarakat sendiri pun sampai begini, stok di mana-mana nggak ada,” ucapnya.
Beberapa pengecer juga ada yang menjual per piece masker ini seharga Rp5000. Ia juga melakukan pengecekan di online shop. Harga masker bedah justru dijual antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.
Namun ketika IDN Times menelusuri masker di sebuah situs jual beli online pukul 20.55 Wita, harganya mulai Rp280 ribuan ke atas.