Gianyar, IDN Times – Kematian seorang anak berinisial GALP (12) asal Desa Serongga, Kabupaten Gianyar yang tinggal di wilayah Desa Batu Bulan, pada Sabtu (30/5) lalu masih menyisakan teka-teki. Pasalnya, menurut Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, GALP dikatakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah ia dimakamkan oleh keluarganya.
Sebelum meninggal, GALP mengalami demam pada Minggu (24/5), dan dirawat selama dua hari di rumahnya. Kemudian Kamis (28/5), ia dirawat ke Rumah Sakit Ganesha, Gianyar. Karena kesadarannya terus menurun, GALP dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. Menurut Gede Wisnu, GALP mengalami gejala berupa demam, mual, muntah, malgia dan nyeri menelan.
Dari hasil rapid test yang dilakukan kepada GALP pada Sabtu (30/5) lalu menunjukkan reaktif. Sehingga dilakukan uji swab. Setelah itu GALP dinyatakan meninggal dunia. Jenazahnya telah disemayamkan di Balai Dangin (Tidak langsung dimakamkan), terlebih hasil swab juga belum keluar.
Usai dimakamkan secara Agama Hindu pada Minggu (31/5), barulah pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menerima hasil uji swab, bahwa GALP terkonfirmasi positif COVID-19. Hingga akhirnya petugas melakukan kontak tracing terhadap kasus ini. Empat orang yang melakukan kontak erat dengan GALP rencananya dilakukan uji swab. Mereka adalah kedua orangtua, adik dan tante yang sempat merawatnya.