Evakuasi korban KM Linggar Petak 89 di Dermaga Pasiran, Pelabuhan Benoa. (Dok.IDN Times/Khadafi)
Darmada mengungkapkan, saat ini area pencarian diperluas sebesar 5 -100 nm. Informasi dari kapten yang selamat, ABK yang meninggalkan kapal hampir semuanya tidak menggunakan alat keselamatan. Mereka hanya berpegangan pada bola-bola jaring.
Sementara itu idealnya, ada beberapa hal harus dipenuhi ketika kapal berangkat berlayar. Di antaranya alat keselamatan, alat komunikasi, dan sertifikat pelautnya. Diakui Darmada kadang-kadang memang ada yang tidak disiplin terkait hal ini, sehingga menyulitkan pencarian, dan melacak posisi saat Operasi SAR.
“Kami dorong, bersama sosialisai secara regulasi. Tapi di sini berkaitan kepada juga internal perusahaan itu. Kami kurang tahu ya,” ungkapnya.
Ia menekankan, alat-alat keselamatan pelayaran, dan komunikasi tersebut sebenarnya bisa terbeli oleh perusahaan-perusahaan terkait. Karena juga merupakan persyaratan utama ketika kapal akan berlayar.
“Standarnya bisa dibelilah. Karena memang syarat mengeluarkan kapal (berlayar) seperti itu. harus ada alat keselamatan,” jelasnya.