Badung, IDN Times - Ekonomi akar rumput menyimpan potensi besar dan peran penting dalam mendorong pertumbuhan di Asia, terutama Asia Tenggara. Menurut CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari akses pembiayaan, pasar dan rantai pasok, hingga rendahnya literasi keuangan, khususnya di daerah pedesaan.
UMKM mencakup 97 persen dari sektor swasta di Asia Tenggara dan sektor ini menyerap hingga 85 persen tenaga kerja. Selain itu, UMKM juga menyumbang 45 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kawasan, dan berkontribusi 10–30 persen terhadap ekspor.
Minat investor terhadap Asia Tenggara, menurutnya, juga terus meningkat. Sekitar 49 persen impact investor global berencana meningkatkan alokasinya di kawasan ini pada tahun 2025.
"Untuk menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang tersebut, perlu dukungan kolaborasi lintas pemangku kepentingan," ungkapnya pada Kamis (22/5/2025).