Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bus Trans Metro Dewata stop beroperasi terparkir di Terminal Ubung, Denpasar. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Belum ada titik terang jadwal Bus Trans Metro Dewata (TMD) kembali mengaspal, kini sebanyak 30 bus TMD telah dijual. Sebelumnya ada 26 bus yang telah laku terjual pada Selasa lalu, 25 Februari 2025. Rinciannya, 25 bus dibeli oleh PO Bagong Transport dan 1 bus dibeli oleh individu. 

Direktur Utama PT Satria Trans Jaya sebagai Operator Bus TMD, Ketut Edi Dharma Putra, mengungkapkan penyebab terjualnya 30 bus tersebut.

“Satu pemegang saham yang keluar,” kata Edi saat dihubungi IDN Times, pada Senin (3/3/2025).

Tentang nominal harga jual bus TMD, Edi tidak dapat menjelaskannya. Ia hanya mengungkapkan bus TMD dijual oleh pemiliknya, yang merujuk pada empat investor di TMD.

1. Berharap tidak ada yang dijual lagi

Bus Trans Metro Dewata terparkir rapi di Terminal Ubung (IDN Times/Yuko Utami)

Manajer Operasional PT Satria Trans Jaya, Ida Bagus Eka Budi, menjelaskan sebelumnya ada 25 bus TMD yang terjual ke PO Bagong Transport. Sisanya, sebanyak 5 bus, Eka Budi belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.

“Sampai saat ini unit yang sudah dilepas itu 30 bus, bertambah dari minggu lalu. Mudah-mudahan selesai sudah. Ini tidak bertambah,” ujar Eka Budi kepada IDN Times

2. Kini tersisa 75 bus

Trans Metro Dewata. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Dari 105 bus, kini tersisa 75 unit dalam kondisi baik dan layak jalan. Adapun 30 bus tersebut dijual dengan sistem business to business (B2B).

“Sistem penjualan bus langsung ya dengan B2B (business to business), harganya saya gak monitor. Itu pimpinan yang mengetahui,” kata Eka Budi.

Lebih rinci, Eka Budi mengungkapkan dijualnya bus karena satu pemegang saham konsorsium menarik diri alias mundur.

“Akhirnya direksi menghitung sahamnya dengan jumlah unit bagi rata, muncullah angka 25 (bus),” lanjutnya.

3. Bus dijual untuk biaya operasional selama tak beroperasi

Para pekerja Trans Metro Dewata berkumpul di Terminal Ubung, Denpasar. (IDN Times/Yuko Utami)

Eka Budi menjelaskan, bus yang terjual itu digunakan untuk biaya operasional selama TMD belum beroperasi.

“Bisa untuk membayar biaya selama kita belum beroperasi, kan biaya itu muncul. Sepertinya itu yang disiapkan oleh pimpinan,” ujarnya.

Sejak berhenti mengaspal pada 1 Januari 2025 lalu, 317 orang pekerja terkena dampaknya. Mereka terdiri dari 228 sopir, 10 petugas administrasi, 16 petugas operasional, 31 mekanik dan bengkel, 14 sekuriti, 14 petugas lainnya, dan 4 manajemen.

Editorial Team