Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Screenshot_20250707_162556_Gallery.jpg
Keluarga Kadek Oka saat bergeas ke Gilimanuk. (Dok. IDN Times/istimewa)

Klungkung, IDN Times - Suasana duka menyelimuti rumah keluarga Kadek Oka (52) di Banjar Nesa, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, pada Senin (7/7/2025). Keluarga ini tampak sibuk berkemas setelah menerima kabar penemuan jenazah dari tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Meski belum ada kepastian identitas korban, keluarga Kadek Oka memilih untuk segera menuju Gilimanuk demi memastikan, apakah jenazah tersebut adalah anggota keluarga mereka. Ni Nyoman Geria Rangkane, istri Kadek Oka, terlihat menahan air mata. Sebelum berangkat, ia menyempatkan sembahyang, memohon kekuatan atas musibah ini. Anakn Sulung Kadek Oka, Putu Adi Prastika, terlihat syok.

“Kami belum tahu pasti, hanya diminta segera ke Gilimanuk,” ucapnya singkat sebelum masuk ke mobil, disusul oleh ibunya.

1. Kakak Kadek Oka masih syok

Keluarga Kadek Oka, korban hilang musibah kapal tenggelam di Selat Bali. (Dok. IDN Times/istimewa)

Putu Suparno, kakak Kadek Oka, memutuskan tetap tinggal. Ia masih syok setelah mengetahui adiknya jadi penumpang kapal yang tenggelam di Selat Bali. Menurutnya. Kadek Oka dikenal sebagai pribadi pekerja keras. Adiknya yang memiliki empat cucu ini aktif bekerja sebagai sopir di perusahaan distribusi semen di Klungkung.

“Maaf, saya kurang sehat,” ujarnya lirih sebelum masuk ke dalam kamar.

2. Kadek Oka menyeberang untuk mengantarkan semen

Keluarga Kadek Oka saat bergeas ke Gilimanuk. (Dok. IDN Times/istimewa)

Saat musibah itu terjadi, Kadek Oka sedang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk. Ia mengendarai truk bermuatan semen dengan nomor polisi DK 8565 MH. Ia tak sendiri. Rekan kerjanya, Eko Satrio, juga berada di kapal yang sama namun membawa truk lain bernomor DK 8153 AD. Mereka biasanya menyeberang dari Pulau Jawa membawa muatan semen untuk dibawa ke perusahaan distrutor semen di Klungkung.

3. Pencarian korban terus berlanjut

Pencarian korban hilang musibah kapal tenggelam di Selat Bali. (Dok. IDN Times/istimewa)

Tragedi itu terjadi pada Rabu malam, 2 JUli 2025, saat KMP Tunu Pratama Jaya berlayar dari Ketapang pukul 22.56 Wib. Namun, 24 menit kemudian, kapal dilaporkan tenggelam. Dalam manifes sementara, tercatat ada 65 orang di atas kapal. Masing-masing 53 penumpang dan 12 kru, serta 22 kendaraan yang mayoritas berupa truk besar. Hingga kini, proses pencarian korban terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Editorial Team