Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi longsor (vecteezy.com/Montian Noowong)
Ilustrasi longsor (vecteezy.com/Montian Noowong)

Buleleng, IDN Times - Dua desa di Kabupaten Buleleng mengalami bencana tanah longsor selama sepekan. Pertama, bencana longsor menimpa tembok penyengker atau pembatas Sekolah Dasar (SD) Negeri 6 Sangsit pada Kamis, 4 Desember 2025. Hasil pengamatan dan analisis Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng di lokasi, jebolnya tembok penyengker halaman sebelah Selatan SD Negeri 6 Sangsit di Banjar Abasan, Desa Sangsit, akibat gerusan air hujan. 

“Jebolnya tembok penyengker ini disebabkan oleh gerusan air hujan dari luapan saluran Subak Abian di sebelah selatannya pada pukul 12.35 Wita,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mengutip dari rilis resmi BPBD Buleleng.

Bagaimana kondisi pascalongsor di kawasan tembok penyengker SDN 6 Sangsit? Berikut informasi selengkapnya.

Tidak ada korban jiwa dalam longsor di SD Negeri 6 Sangsit, kerugian ditaksir sebesar Rp15 juta

Tembok penyengker SDN 6 Sangsit jebol akibat longsor dan terpaan hujan deras. (Dok.BPBD Buleleng)

Ada sejumlah kerusakan akibat tanah longsor di kawasan SD Negeri 6 Sangsir. Kerusakan tersebut meliputi tembok penyengker dengan bahan batako sepanjang 20 meter dan tinggi 1,5 meter serta pondasi tembok penyengker bahan pasangan batu. Akibat kejadian longsor itu, nilai kerusakan ditaksir sebesar Rp15 juta.

Sehari kemudian, pada 5 Desember 2025, warga sekitar, para guru SD Negeri 6 Sangsit, dan petugas BPBD Buleleng bergotong-royong membersihkan material untuk mencegah luapan air masuk ke halaman sekolah. Sementara itu, rekomendasi perbaikan permanen akan dikirimkan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng.

Pada 5 Desember 2025, longsor terjadi di Desa Sekumpul menimpa dua rumah warga

Ilustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Sehari setelah longsor menimpa tembok penyengker SDN 6 Sangsit, pada 5 Desember 2025 pukul 10.00 Wita, longsor menimpa dua rumah di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan. Ariadi memaparkan hasil penelusuran TRC BPBD Buleleng, bahwa longsor terjadi akibat hujan deras selama dua hari dan gempa bumi.

TRC BPBD Buleleng menyalurkan bantuan logistik terdiri dari dua selimut, dua matras, satu paket sembako, dan satu terpal. Kerugian akibat longsor diperkirakan mencapai Rp135 juta, termasuk kerusakan pada rumah dan sanggah (tempat sembahyang keluarga Hindu Bali).

Keesokan harinya pada Sabtu, 6 Desember 2025 pukul 07.00 Wita, BPBD Buleleng dan sejumlah pihak bergotong royong untuk melanjutkan proses pembersihan material longsor.

Tidak ada korban jiwa dari dua kejadian tanah longsor di Buleleng

Ilustrasi longsor (IDN Times/Sukma Shakti)

Ariadi mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dari dua kejadian tanah longsor di Kabupaten Buleleng. Pascalongsor menimpa dua rumah warga, sejumlah pihak gotong royong membersihkan lokasi kejadian longsor. Mereka yang membersihkan longsor di lokasi Desa Sekumpul di antaranya TRC BPBD Buleleng bersama personel gabungan dari Koramil Sawan, Polsek Sawan, Aparat Desa, Satpol PP Kecamatan Sawan, dan warga sekitar dengan perkiraan sekitar 50 orang.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujarnya.

Editorial Team