Gianyar, IDN Times - Proyek kapal pesiar di Danau Batur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli membuat warga desa adat di sekitar danau resah. Satu di antaranya Jro Penyarikan Duuran (setara sekretaris utama) Batur, I Ketut Eriadi Ariana. Ia menyampaikan keresahannya atas proyek itu di sela agenda diskusi Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) Minggu, 2 November 2025.
“Tidak ada sosialisasi. Kami pun hanya tahu dari media sosial, dari media sosial yang di-blow up dari pemberitaan media massa gitu,” kata Eriadi.
Ia menyebutkan, hingga saat ini ada dua dari enam desa adat di sekitar Danau Batur yang menolak proyek kapal pesiar. Dua desa adat yang menolak proyek itu adalah Desa Adat Batur dan Desa Adat Abang Batudinding. Meskipun menuai penolakan, Eriadi kecewa sebab proyek itu masih terus berjalan.
