Denpasar, IDN Times - Gerimis di Kota Denpasar pada malam hari tidak menghentikan padatnya aktivitas jual beli perlengkapan sembahyang di Jalan Gunung Kawi. Sudah bertahun-tahun lamanya jalan ini menjadi transaksi jual beli busung (janur), bunga pacah, canang, slepan (janur yang sudah tua berwarna hijau tua), kelapa, dan sebagainya.
Para pedagang dengan sigap menggelar plastik besar menutupi dagangannya agar tidak kebasahan. Mereka juga mengenakan jas hujan berbahan plastik tipis demi menepis guyuran air dari langit. Pengendara tak santai, mereka saling sikut berebut pedagang langganan yang menawarkan harga cocok untuk kantong pas-pasan. Bahkan kemarin Senin (2/12/2024), seorang pengendara hampir saling bertabrakan.
Malam itu, hujan masih setia turun. Sepeda motor hingga kendaraan roda empat memenuhi jalan yang hanya selebar 6 meter itu. Desak-desakan tak terelakkan, karena ruas jalan yang tersisa digunakan untuk lapak pedagang bermeja kecil hingga mobil pickup. Trotoar yang berfungsi sebagai akses pejalan kaki juga berubah fungsi jadi lapak jualan.
Janur atau dalam Bahasa Bali disebut busung adalah komoditas yang paling dicari di jalan ini. Seorang pedagang busung di Jalan Gunung Kawi, hanya menyisakan tiga ikat ukuran sedang.
“Busung bali niki geg (Janur bali ini mbak),” ujarnya menawarkan.