Doakan Karangasem Hancur Saat Erupsi Gunung Agung, Pria ini Minta Maaf

Karangasem, IDN Times - Seorang pria bernama I Gusti Bagus Yustiawan harus meminta maaf akibat status kontroversial yang dibuat di akun Facebook-nya. Status Facebook tersebut dinilai meresahkan masyarakat.
Ia diketahui mengunggah status "GN Agung Begolak lagi moga hancur Karangasem," pada Kamis (28/3) sekitar pukul 19.00 Wita. Namun status itu kini sudah dihapus dan berganti menjadi tiga postingan yang berisi status permintaan maaf, video permintaan maaf, dan foto dirinya yang memgang sebuah surat pernyataan.
1. Pria tersebut diamankan untuk dimintai keterangan dan diperbolehkan pulang

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Karangasem, AKBP I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom, membenarkan adanya kejadian itu. Ia telah diamankan untuk dimintai klarifikasi perihal status Facebook yang dibuatnya. Setelah menyesal dan meminta maaf, pria tersebut diizinkan untuk pulang.
"Kemarin dia meng-update status kemudian dari pihak Polsek Selat untuk langkah mengantisipasi, dicari. Ya, untuk kita tahu apa maksud dari status tersebut," katanya saat dihubungi, Jumat (29/3) sore.
2. Menulis status Facebook dalam keadaan mabuk saat Gunung Agung erupsi, Kamis (28/3) lalu

Pihak kepolisian sudah mencari orang itu sebelumnya. Namun petugas tidak berhasil menemukan keberadaannya. Pagi tadi, pihak desa membawa pria tersebut ke Polsek Selat untuk membuat klarifikasi.
Di hadapan petugas, Yustiawan mengaku dalam pengaruh alkohol saat membuat status tersebut. Dari ceritanya, saat Gunung Agung erupsi hari Kamis (28/3) malam, ia bersama teman-temannya sedang berkumpul untuk minum alkohol. Dalam keadaan mabuk, ia menggunggah status yang dianggap meresahkan warga.
"Ternyata dia meng-update status itu dipengaruhi oleh minuman pada saat Gunung sedang erupsi. Itu sedang kumpul-kumpul sama teman-temannya. Jadi dia meng-update tidak ada maksud apa-apa. Kebetulan juga dia orang lokal sana," jelasnya.
3. Ia sudah menghapus postingannya setelah diberitahu teman

Pagi tadi, Yustiawan diberitahu teman-temannya bahwa status Facebook yang ia buat viral. Saat itu juga ia menghapus postingannya dan mendatangi Kepolisian Sektor (Polsek) Selat untuk meminta maaf.
"Makanya tadi begitu dia dikasih tahu sama temannya bahwa statusnya jadi ramai langsung dia hapus sendiri. Setelah itu baru dia datang ke Polsek. Jadi waktu pagi dia sudah hapus. Makanya begitu di Polsek, kita interogasi dan memang teman-teman menyampaikan pada saat itu sedang kumpul-kumpul, dan dia meng-update dipengaruhi oleh alkohol," lanjutnya.
Pria tersebut lantas membuat sebuah pernyataan yang intinya adalah menyesal dan membuat video permintaaan maaf yang dibuat di kantor kepolisian.
"Akhirnya dia mengklarifikasi dan membuat video untuk meminta maaf kepada masyarakat," jelasnya.
4. Masyarakat diimbau bijak bermedsos

Berkaca dari kejadian ini, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar bijak menggunakan media sosial. Pasalnya, jika tak bijak bisa membuat masyarakat menjadi resah.
"Kalau kita sampakan kepada masyarakat dan perangkat desa tadi berhati-hati menggunakan media sosial dan memang Kapolsek sudah sering menyampaikan seperti itu ke masyarakat," terangnya.
Sebagaimana diketahui, Gunung Agung memang dalam keadaan erupsi hari Kamis (28/3) pukul 18.25 Wita. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, ada 20 warga memilih mengungsi karena panik hujan abu dan pasir melanda Dusun Pucang dan Dusun Cegi, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Info terakhir, masyarakat tersebut sudah kembali ke kediamannya masing-masing.
Saat kejadian itulah Yustiawan mengunggah statusnya dalam keadaan mabuk. Semoga kejadian ini bisa diambil hikmahnya ya. Meski pada akhirnya harus membuat klarifikasi dan mengunggah video permintaan maaf di Facebook, tapi rasa malu serta hukuman sosial tidak bisa dihindari. Siapa yang rugi? Silakan kamu nilai sendiri.