Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kota Denpasar, Catur Muka. (IDN Times/Irma Yudistirani)
Ilustrasi Kota Denpasar, Catur Muka. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Denpasar, IDN Times - Kegiatan penyemprotan eco enzyme pada sejumlah titik di Kota Denpasar pada 5 Juni 2025 lalu, tidak menggunakan anggaran khusus. Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Ida Ayu Widhiyanasari, mengungkapkan hal ini kepada IDN Times Bali.

“Kegiatan ini ini tidak ada anggaran khusus,” kata Widhiyanasari pada Senin (9/6/2025).

Sebelumnya, warganet di Instagram ramai membicarakan truk tangki yang menyemprotkan cairan di beberapa wilayah Kota Denpasar. Sebuah akun Instagram tidak menjelaskan secara rinci cairan apa yang digunakan dan tujuannya.

Bekerja sama dengan penggiat lingkungan dan eco enzyme

ilustrasi gotong royong (freepik.com/partystock)

Widhiyanasari menyatakan, jadwal kegiatan penyemprotan eco enzyme ini terlaksana secara berkala, bekerja sama dengan penggiat lingkungan dan eco enzyme. Pelaksanaan penyemprotan eco enzyme bertujuan untuk membersihkan udara di Kota Denpasar. Selain penyemprotan, juga ada kegiatan penuangan eco enzyme di sungai.

“Biasanya bertepatan dengan kegiatan lingkungan dan bergandengan dengan para penggiat lingkungan,” ungkapnya.

Ada 8 truk tangki penyemprotan eco enzyme

ilustrasi tangki air. (dok. BPBD Kota Semarang)

Berdasarkan keterangan Widhiyanasari, penyemprotan eco enzyme pada 5 Juni 2025 lalu menggunakan delapan truk tangki penyiraman. Totalnya sebanyak 40.000 liter campuran eco enzyme, dengan komposisi satu liter eco enzyme dicampur 1000 liter air bersih.

Penyemprotan eco enzyme di wilayah Kecamatan Denpasar Utara dan Denpasar Timur pada 5 Juni 2025 lalu, bertepatan dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia. Menurut Widhiyanasari, kegiatan penyemprotan eco enzyme cocok dengan misi perayaan tersebut. Sebab eco enzyme terbuat dari bahan alami.

“Bahan eco enzyme juga merupakan hasil dari fermentasi sisa buah dan sayur segar dicampur molase dan air bersih, termasuk pengelolaan sampah sisa buah yang bisa dimanfaatkan,” kata dia.

Penyemprotan eco enzyme adalah langkah preventif

Ilustrasi Kota Denpasar, Lapangan Puputan Badung. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Widhiyanasari belum menetapkan jadwal penyemprotan selanjutnya pascakegiatan penyemprotan eco enzyme pada Hari Lingkungan Hidup. Ia mengimbau agar masyarakat dapat memantau jadwal penyemprotan eco enzyme melalui akun Instagram resmi DLHK Kota Denpasar. 

“Intinya semua yang dilakukan merupakan tindakan preventif pemerintah, dalam hal ini DLHK Kota Denpasar, bersama para penggiat lingkungan untuk tetap menjaga kualitas udara dan kualitas air dengan menggunakan eco enzyme, cairan alami sejuta manfaat,” ujarnya.

Editorial Team