Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Disbud Menyediakan Siaran Langsung Pesta Kesenian Bali

kadisbud bali
Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Gede Arya Sugiarta. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Bali mengendalikan keramaian pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 Tahun 2025 lewat siaran langsung. Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Bali, I Gede Arya Sugiarta, menyampaikan langsung informasi ini kepada IDN Times Sabtu lalu, 21 Juni 2025 di Taman Werdhi Budaya, Art Center, Kota Denpasar.

“Sekarang kita sudah bagi. Kalau dulu itu ada 1,6 juta pengunjung, terlalu ramai ya. Bayangin kalau weekend, pengunjung itu bisa 50 ribu orang. Jadi orang orang desak-desakan,” ujar Sugiarta. Bagaimana strategi membagi keramaian pengunjung? Berikut informasi selengkapnya.

1. Membagi kepadatan pengunjung lewat siaran langsung

ilustrasi kamera merekam adegan film (pexels.com/Donald Tong)
ilustrasi kamera merekam siaran langsung (pexels.com/Donald Tong)

Sugiarta menjelaskan, setiap acara kebudayaan termasuk PKB, telah menambahkan siaran langsung di YouTube Disbud Provinsi Bali. Siaran langsung ini menjadi strategi untuk membagi kepadatan pengunjung.

“Sekarang setiap acara sudah kita tambah dengan live streaming (siaran langsung). Jadi biar tidak berdesakan, bagi yang berkenan silakan nonton di rumah,” ujar Sugiarta.

Persiapan PKB tahun ini telah berlangsung sejak tiga bulan lalu dengan biaya sebesar Rp9 miliar. Ada 20 ribu lebih seniman yang tampil baik lokal maupun internasional. Perihal target perputaran ekonomi PKB 2025, Sugiarta belum menargetkan secara khusus.

Ia hanya menjelaskan bahwa target ekonomi tidak hanya dari penjualan pada stan pameran. Melainkan sejak persiapan seniman latihan, seperti biaya konsumsi hingga transportasi.

“Nanti akan ada hitung-hitungan. Itu mau ada survei juga rencananya,” kata dia.

2. PKB 2025 ada tribun untuk penonton saat pawai

pesta kesenian bali
Ilustrasi PKB 2025. (IDN Times/Yuko Utami)

Sugiarta menambahkan, penambahan tribun untuk menonton pawai PKB kemarin, juga atas usulan dari pihaknya. Kapasitas tribun sebanyak tiga ribu orang, menurut Sugiarta masih jauh dari maksimal. Namun, Ia mengamati adanya tribun membuat penonton lebih tertib dan tidak meluber ke jalan pelaksanaan pawai. Pada pelaksanaan PKB 2026 mendatang, Sugiarta berencana menambahkan akses tribun untuk penonton.

“Nanti tahun depan kita tingkatkan tribunnya supaya lebih banyak, karena masih ada space (ruang) tuh di belakangnya,” kata Sugiarta.

Pelaksanaan PKB tahun sebelumnya, arena tribun hanya digunakan oleh para pejabat dan tamu undangan. Masyarakat secara berdesakan menyaksikan dari pinggir jalan.


3. Evaluasi pelaksanaan pawai

IMG_5015.jpeg
Ilustrasi pawai Pesta Kesenian Bali 2025. (IDN Times/Yuko Utami)

Selama pelaksanaan pawai PKB 2025, Sugiarta mencatat sejumlah hal sebagai evaluasi. Seperti ukuran properti duta kabupaten/kota yang terlalu besar. Sehingga mengalami kesulitan saat melewati jalanan selama pawai. Misalnya, pada pawai Kabupaten Bangli, mobil pawai yang mengankut seniman dan penabuh gamelan terlalu besar. Butuh waktu lebih dari 15 menit untuk memarkirkan mobil pawai di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali.

Kata Sugiarta, ukuran mobil pawai dapat diantisipasi saat pengumuman ketentuan properti pawai. Namun, satu sisi tidak ada pelaksanaan gladi sehingga duta pawai setiap kota/kabupaten se-Bali terkendala penyesuaian properti secara langsung.

“Nanti biar ke depannya biar benar-benar dicek dulu tempatnya. Sebab kita gak ada gladi masalahnya, ya kalau gladi biaya dua kali,” ungkapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us