Ilustrasi - Para pemimpin KTT G20 termasuk Presiden Jokowi berfoto di Osaka, Jepang) www.twitter.com/@jokowi
Danis mengungkapkan bahwa peran insinyur Indonesia dalam Presidensi G20 menjadi topik khusus pembicaraan. Ada tiga hal utama yang akan disampaikan Indonesia saat konferensi tingkat tinggi tersebut. Tiga tema tersebut lekat dengan peran serta insinyur Indonesia melalui berbagai bidang. Misalnya pengembangan infrastruktur, manufaktur, industri, dan sebagainya.
“Presidensi G20 itu, di mana ini kesempatan yang paling baik Indonesia nanti menjadi presidensi ya. Pertama kali dari negara berkembang. Itu ada tiga tema utama. Berkaitan dengan kesehatan yang inklusif, berkaitan dengan transformasi digital. Ketiga, berkaitan dengan transisi energi. Semua ini berkaitan dengan engineering, berkaitan dengan insinyur,” ungkapnya saat ditemui di sela-sela acara pada Sabtu (18/12/2021) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kabupaten Badung.
PII termasuk juga membantu dalam industri kesehatan dan hal ini disebutnya sudah dikomunikasikan dengan pihak-pihak yang erat dalam dunia kesehatan. Begitu juga dalam hal transformasi digital, PII terlibat dalam pengembangan digitalisasi melalui sarjana teknik elektro. Sementara dalam transisi energi, PII mendukung transisi energi dari energi fosil menjadi energi baru terbarukan.
“Kami segera ya untuk mendukung G20. Kami akan mempersiapkan program, kami sebut engineering 20 ya. Engineering twenty. Ini yang segera disiapkan konsep-konsep strategis sehingga nanti kami bisa mengusulkan ya, usulan-usulan yang bersifat engineering, apakah infrastruktur. Apakah manifaktur, apakah industri. Kami harapkan sampai bentuknya pilot project. Nah ini nanti yang bisa ditawarkan di G20 yang nanti rencananya bulan Oktober (2022) di Bali ini,” tegasnya.