Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Tabanan, IDN Times - Sampah plastik sampai sekarang masih menjadi permasalahan besar hampir di seluruh daerah Indonesia. Begitu juga di Desa Sanda, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.

Namun desa ini berencana mengurangi sampah plastik dan menjadikannya sebagai penghasilan. Desa Sanda mengadopsi teknologi Pyrolysis, yang mampu mengubah sampah plastik menjadi minyak mentah.

Nantinya minyak mentah tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) seperti minyak tanah, bensin, sampai solar.

1. Desa Sanda baru mulai menerapkan teknologi Pyrolysis 1,5 bulan lalu

Penerapan Teknologi Pyrolysis di Desa Sanda, Pupuan, Tabanan (Dok.IDN Times/Humas Tabanan)

Perbekel Sanda, I Wayan Susana, menjelaskan proses pengolahan sampah plastik menggunakan teknologi Pyrolysis ini termasuk ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi atau pencemaran.

Sebab Pyrolysis adalah teknologi termal yang dapat mengubah molekul kompleks dalam plastik menjadi molekul sederhana melalui pembakaran tanpa oksigen atau udara, yang diproses di dalam reaktor hampa udara pada temperatur hingga 800 derajat celsius.

Ia menilai, penerapan teknologi ini menjadi langkah awal untuk mengurangi sampah plastik di Desa Sanda, dan menjadi inovasi terkait pengolahan sampah berbasis sumber.

"Tapi inovasi ini masih baru diterapkan sekitar 1,5 bulan dan masih perlu disempurnakan. Salah satunya mengolah minyak mentah menjadi BBM seperti solar, bensin dan lainnya," ujar Susana.

2. Minyak mentah yang dihasilkan perlu pengolahan lebih lanjut

Editorial Team

Tonton lebih seru di