Wayan Budiarta mengungkapkan bahwa Desa Penglipuran adalah warisan leluhur sejak abad ke-13. Masyarakat setempat mempertahankan tradisi nenek moyang mereka yang sudah berusia ratusan tahun. Sejak 1993 pemerintah menjadikan desa adat ini sebagai desa wisata.
Tata ruang desa terdiri tiga bagian yang berjejer dari utara ke selatan, disebut dengan Tri Mandala, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.
- Utama Mandala terletak pada posisi paling tinggi di utara. Terdapat dua pura yaitu Pura Penataran dan Pura Puseh yang terletak berdampingan. Di kawasan ini juga ada hutan bambu yang begitu bersih dan asri
- Madya Mandala adalah tempat pemukiman penduduk yang terdiri dari 78 pintu (angkul). Setiap angkul dihuni oleh satu klan. Masing-masing angkul jumlah kepala keluarganya bervariasi. Secara keseluruhan, terdapat 245 KK dengan jumlah penduduk 1.100 orang lebih
- Nista Mandala, terletak paling selatan yang juga menjadi lokasi pemakaman penduduk.
Selain itu, tata ruang bangunannya juga memiliki keunikan tersendiri. Terdapat sejumlah bangunan klasik dengan angkul-angkul (pintu gerbang) yang unik.
Menurut Budiarta, keindahan alam Penglipuran yang mmebuatnya menjadi destinasi wisata hanyalah sebuah bonus. Namun yang paling utama adalah tingginya kesadaran warga melestarikan budaya warisan leluhur.