Debat Ketiga Pilkada Tabanan, Fokus Pertanian

Intinya sih...
- Keberadaan sekaa tani di Tabanan semakin terkikis akibat alih fungsi lahan pertanian untuk pemukiman dan industri pariwisata.
- Nyoman Mulyadi akan rutin komunikasi dengan para sekaa-sekaa tani, sedangkan Nyoman Ardika menambahkan program pemberian pupuk, bibit gratis, dan dana ke desa adat.
- Komang Gede Sanjaya mengakui permasalahan utama pertanian di Tabanan adalah alih fungsi lahan dan terkikisnya sekaa tani, namun masih ada upaya untuk membangun kembali sekaa tani dengan melibatkan pemuda.
Tabanan, IDN Times - Keberadaan kelompok tani (sekaa tani) di Tabanan menjadi salah satu fokus debat terbuka ketiga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tabanan 2024. Di tengah gempuran pembangunan, keberadaan sekaa tani ini semakin terkikis.
Debat ketiga tersebut mengusung tema "Menjaga kebebasan warga negara dan keharmonisan kehidupan sosial." Berikut paparan para paslon yang berlaga di Pilkada Tabanan 2024.
1. Gempuran pembangunan dan pendatang mengikis keberadaan sekaa-sekaa ini
Dalam debat, panelis membacakan pertanyaan pada Rabu, 20 November 2024 berikut:
Tabanan dikenal sebagai lumbung berasnya Bali. Kabupaten ini memiliki lahan sawah kurang lebih 20 ribu hektare. Oleh karena itu, masyarakat Tabanan merupakan masyarakat agraris yang kental dengan tradisi dan gotong royong.
Hal itu bisa dilihat dengan adanya sekaa-sekaa atau kelompok-kelompok tani seperti sekaa memula (tukang tanam) dan sekaa manyi (tukang panen).
Keberadaan sekaa ini telah menghilang dari kehidupan masyarakat Tabanan, seiring dengan alih fungsi lahan pertanian untuk pemukiman dan industri pariwisata. Ironisnya peran serta sekaa tani pun telah diambil para pendatang. Pertanyaan untuk para paslon, apa yang dilakukan mereka jika terpilih, dalam melestarikan sekaa-sekaa ini.
1. Paslon nomor urut 1 berjanji meringankan biaya kinerja pertanian
Menjawab permasalahan ini, calon bupati nomor urut 1, Nyoman Mulyadi memaparkan akan rutin melakukan komunikasi dengan para sekaa-sekaa tani ini.
Sementara calon wakil bupati nomor urut 1, Nyoman Ardika menambahkan, keberadaan sekaa tani ini menurun karena petani di Tabanan mengalami beberapa permasalahan seperti, sistem irigasi yang mengalami kesulitan, pupuk yang langka, bibit yang sulit didapat dan penjualan usai panen.
"Kami paket MS Glowing (Mulyadi-Ardika-red) memiliki 21 program. Salah satunya pertanian yang didalamnya ada pemberian pupuk dan bibit gratis. Ada juga pemberian Rp500 juta ke desa adat dan subak yang diharapkan mampu memangkas kinerja petani. Salah satu alasan banyak orang luar yang mengambil alih kerja tani kita, karena SDM nya lebih murah secara finansial," ujar Ardika.
Diharapnya dengan membangun produksi lebih murah, tentunya sistem kerjasama gotong royong bisa terbangun dengan baik.
3. Paslon nomor urut 2 ajak generasi muda membangun sekaa tani
Sementara itu, calon bupati nomor urut 2, Komang Gede Sanjaya mengakui bahwa permasalahan utama pertanian di Tabanan adalah adanya alih fungsi lahan dan terkisisnya sekaa tani di Tabanan. Namun, menurutnya, sekaa-sekaa ini tidak sepenuhnya menghilang dan masih ada yang masih lestari di beberapa daerah di Tabanan.
"Saya sering turun di tengah masyarakat, subak dan petani dan menemukan masih banyak adanya sekaa tani seperti sekaa manyi. Bahkan kami telah menghimpun pemuda dan ibu-ibu dari kelompok wanita tani untuk bersama-sama membentuk dan mensosialisasikan lagi sekaa tani yang ada diseluruh subak yang ada di Tabanan," jelas Sanjaya yang juga merupakan calon petahana ini.
Menurutnya pemuda sekarang memiliki potensi yang besar untuk diajak kembali bertani. "Kami kumpulkan anak muda dalam membentuk sekaa berbeda tetapi tetap mampu mengorganisasi wilayah pertaniannya dengan cara yang lebih modern, seperti membentuk sekaa digitlisasi untuk akses penjualan pertanian melaui internet. Sehingga sekaa lain yang dikhawatirkan terkikis tetap bisa lestari," kata Sanjaya.