Ilustrasi gempa (IDN Times/Sukma Shakti)
Gempa bumi ini dirasakan di Kuta dengan skala intensitas V MMI, yakni getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk hingga banyak yang terbangun tidur. Dampak ini dirasakan di Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Penghuni kos di wilayah Kuta Utara, Yanti, mengaku kaget merasakan getaran pada saat sedang tidur. Sontak ketika gempa susulan terjadi, Yanti langsung lari ke luar kamar, begitu pula dengan penghuni kos lainnya.
“Gempa,” katanya.
Hal yang sama dilakukan oleh hotel di wilayah Sanur. Marcom Manager ARTOTEL Sanur Bali, Nimas Ayu, mengatakan telah melakukan upaya evakuasi sekitar 50 orang tamu hotel yang panik karena dampak getaran gempa. Manajemen hotel dievakuasi ke assembly point.
“Security, dan staf operasional yang bertugas pada saat itu memimpin dan mengarahkan tamu untuk evakuasi ke assembly point. Kami menenangkan dan menyediakan air mineral, dan handuk untuk para tamu yang evakuasi,” ujarnya.
Sekitar 15-20 menit kemudian dan dirasa kondisi aman, para staf mempersilakan tamu untuk kembali ke kamarnya masing-masing. Upaya evakuasi ini merupakan bentuk kesiapan hotel saat emergency bencana alam, yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
“Kesiapan kami dalam menghadapi kejadian yang sama terjadi lagi adalah dengan melakukan training tentang emergency evakuasi apabila terjadi bencana alam dan kebakaran secara rutin sehingga staf mengingat langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” jelasnya.