Nusa Penida Mulai Berlakukan Tiket Masuk Cashless, Cegah Kebocoran PAD

- Bupati Klungkung menerapkan sistem pembayaran tanpa uang tunai untuk mengantisipasi kebocoran retribusi pariwisata di Nusa Penida.
- Kepala Dinas Pariwisata Klungkung ingin memastikan semua pemasukan dari retribusi benar-benar masuk ke kas daerah melalui digitalisasi.
- Penerapan sistem online bertujuan untuk mengejar target retribusi pariwisata yang meningkat menjadi Rp40 miliar.
Klungkung, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung tak ingin lagi kecolongan dalam pengelolaan retribusi pariwisata, khususnya di kawasan Nusa Penida. Untuk menutup celah kebocoran dan memastikan setiap rupiah masuk ke kas daerah, Pemkab resmi menerapkan sistem pembayaran tanpa uang tunai atau cashless.
Langkah ini dikunci melalui penandatanganan kerja sama antara Pemkab Klungkung dengan pihak ketiga untuk memaksimalkan digitalisasi pungutan retribusi.
Sistem baru ini akan diwujudkan dalam bentuk e-ticketing dan e-payment yang wajib digunakan oleh seluruh wisatawan saat memasuki kawasan wisata Nusa Penida.
Bupati Klungkung, I Made Satria, menegaskan digitalisasi retribusi menurutnya untuk mengantisipasi kebocoran retribusi dan permainan data.
“Setiap transaksi sekarang terekam otomatis. Tak ada lagi ruang untuk manipulasi. Ini soal akuntabilitas dan tanggung jawab pada masyarakat,” ungkap Satria, Rabu (23/7/2025).
1. Bupati Klungkung sedang menertibkan pengelolaan retribusi daerah

Satria juga menyebut, sistem pembayaran digital tak hanya bermanfaat dari sisi pengawasan, tapi juga meningkatkan kenyamanan wisatawan. Dengan sistem ini, pengunjung tidak perlu lagi menenteng uang tunai saat membeli tiket masuk.
“Kami memang sedang tertibkan pengelolaan retribusi daerah, khususnya di sektor pariwisata. Pungutan retribusi berbasis e-ticketing dan e-payment merupakan solusi digitalisasi yang efektif untuk meningkatkan pengelolaan retribusi daerah," ujar Satria.
2. Kadispar ingin memastikan retribusi benar-benar masuk ke kas daerah

Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Ni Made Sulistiawati, mengatakan pihaknya ingin memastikan semua pemasukan dari retribusi pariwisata benar-benar masuk ke kas daerah.
Sehingga sejak awal tahun, pihaknya menggenjot kerja sama untuk merealisasikan digitalisasi ini.
“Kami ingin memastikan semua pemasukan dari retribusi benar-benar masuk ke kas daerah. Tak ada yang tercecer,” katanya, Selasa (22/7/2025).
3. Sistem online juga untuk mengejar target retribusi

Kadispar juga menegaskan, penerapan sistem online ini juga untuk mengejar target retribusi yang tahun ini dirancang meningkat dari tahun sebelumnya.
Retribusi dari sektor pariwisata ditargetkan tembus Rp40 miliar, naik signifikan dari realisasi tahun lalu yang mencapai Rp31 miliar.
"Kami optimis sistem digital ini akan membantu Klungkung mengejar target ambisius tahun ini," ungkap dia.