Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Desa Wisata Penglipuran (instagram.com/desa_adat_penglipuran)

Denpasar, IDN Times - Pakar Pariwisata Bidang Pemasaran Pariwisata dan Perilaku Wisatawan dari Universitas Udayana (Unud), Dr I Nyoman Sudiarta SE MPar, menjelaskan ada kiat khusus agar pariwisata di Indonesia tetap berkelanjutan dan bermartabat.

Kiat itu misalnya, menjadikan etika wisatawan dalam tata kelola pariwisata sebagai arus utama.

"Pesan-pesan etika wisata semestinya tidak berhenti sebagai tulisan kecil di sudut papan pengumuman. Tapi menjadi bagian dari narasi aktif yang membentuk perilaku wisatawan," kata Sudiarta kepada IDN Times, pada Selasa (13/5/2025).

1. Mengenal contoh etika di desa wisata

ilustrasi kamera digital (unsplash.com/Ludde Lorentz )

Sudiarta mencontohkan prinsip etika di desa wisata itu, misalnya saat wisatawan berkunjung sebagai tamu kehormatan, juga harus menghormati ruang pribadi warga. Cara menghormati ruang pribadi warga adalah dengan meminta izin sebelum mengambil gambar.

“Kami bukan objek foto, kami tetangga Anda,” ungkap Sudiarta.

2. Edukasi etika wisata harus menyeluruh dengan prinsip pentaheliks

Editorial Team

Tonton lebih seru di