Denpasar, IDN Times – Pandemik COVID-19 kini memicu munculnya stigma sosial hingga perilaku diskriminatif terhadap mereka yang kontak langsung dengan virus corona. Seperti perawat yang menangani pasien COVID-19, Orang dalam Pemantauan (ODP), dan Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Menurut Psikolog Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Retno IG Kusuma, stigmatisasi COVID-19 ini seperti memberikan cap buruk kepada orang yang memeriksakan diri, orang yang mendapatkan hasil tes positif, termasuk anggota keluarganya dan petugas kesehatan. Sementara viktimisasi adalah memperlakukan orang lain secara tidak adil terhadap ODP dan PDP dengan menggunjingnya dan menyalahkan. Hal ini membuat mereka semakin terpuruk dan merasa bersalah. Berikut ini penjelasan lengkapnya kepada IDN Times, Selasa (12/5):