Vaksinasi COVID-19 di Klungkung. (Dok.IDN Times/Pemkab Klungkung)
Disinggung mengenai penyebab menurunnya antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, Adi Swapatni menyebut memang ada faktor ketakutan. Jadi selama ini ada rasa takut di masyarakat, utamanya terkait pemanfaatan vaksin Astrazeneca. Di samping itu, ada pula faktor perbedaan data. Aparat desa menyebutkan bahwa semua warganya yang wajib vaksin sudah datang ke pos pelayanan. Data tersebut akan dicek kembali oleh jajaran Diskes.
Sementara untuk kesiapan tenaga di Diskes, Adi Swapatni memastikan timnya selalu siap dan tidak ada kendala dalam hal tenaga pelaksana vaksinasi. "Untuk sementara tenaga kesehatan kami tidak ada masalah. Tren harian kami dalam seminggu terakhir ini kisaran 1.400 sampai 1.500 orang," jelasnya.
Menyikapi persoalan ini, Adi Swapatni berharap nanti para camat dapat berkoordinasi dengan seluruh perbekel. Sehingga mereka dapat menyiapkan sekaligus memastikan sasaran vaksinasi datang sesuai jadwal ke pos-pos pelayanan yang sudah ditentukan.
"Para camat berkoordinasi dengan para perbekel supaya siapkan sasaran. Kemudian kami sebagai tim pelaksana juga siap mobilisasi ke tempat-tempat yang sasarannya cukup banyak," imbuhnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini ada 411 orang warga yang ditunda pelaksanaan vaksinasinya. Kemudian ada 169 orang yang ditolak karena memiliki penyakit penyerta.