Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250913-WA0002.jpg
Bencana banjir di Tabanan sebabkan kerusakan infrastruktur (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tabanan, IDNTimes - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan mencatat dampak pascabencana banjir di Kabupaten Tabanan tercatat sebanyak 66 titik, dengan kerugian total mencapai Rp3 miliar. Bencana alam itu terjadi di delapan kecamatan. Dua kecamatan, yaitu Kediri dan Tabanan, mencatat kerusakan paling parah. Berikutnya Kecamatan Kerambitan, Selemadeg Timur, Selemadeg Barat, Marga, Baturiti, dan Penebel. Sebagian besar bencana ini berupa tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang.

1. BPBD Tabanan sedang melakukan verifikasi untuk perbaikan dampak bencana

Bencana banjir Tabanan sebabkan kerusakan infrastruktur (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Sri Nadha Giri, menambahkan kerusakan yang terjadi akibat bencana banjir ini tentunya akan dilakukan perbaikan. Saat ini pihaknya sedang melakukan verfikasi. Setelah itu akan melapor terlebih dahulu ke Bupati Tabanan. Perbaikan akan menggunakan anggaran BTT (Bantuan Tak Terduga). Bantuan ini bersifat stimulan.

"Namun tidak seluruhnya kerugian itu dibantu. Misalnya, kerugian Rp 50 juta, dibantu sebagian," ujarnya, Senin (16/9/2025).

2. BPBD Tabanan telah menyalurkan bantuan kepada korban terdampak banjir

Bencana di Tabanan (Dok.IDN Times/Istimewa)

Selain melakukan verifikasi kerusakan akibat bencana, BPBD Tabanan juga telah menyerahkan bantuan dari CSR atau kepedulian sosial pihak ketiga kepada warga terdampak banjir dan longsor. Seperti warga di Perumahan Panorama Sanggulan, Kecamatan Kediri; serta Perumahan Lembah Jati.

Bantuan logistik yang diberikan berupa kebutuhan pokok sehari-hari, serta perlengkapan berupa sarung. Penyaluran ini dilakukan untuk meringankan beban warga terdampak bencana, sekaligus memastikan kebutuhan dasar tetap terpenuhi.

"Kami juga terus melakukan pemantauan di lapangan untuk mengantisipasi kemungkinan bencana susulan," kata Giri.

3. BPBD Tabanan imbau warga waspada bencana

Perahu nelayan di Tabanan hanyut terbawa arus banjir (Dok.IDN Times/Istimewa)

Giri melanjutkan, Kabupaten Tabanan saat ini masuk zona waspada hujan sedang sejak tanggal 11 sampai 20 September 2025. Dengan ditetapkan Tabanan dalam zona waspada, BPDB Tabanan mengimbau warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang bisa menimbulkan tanah longsor, hujan deras, banjir, dan pohon tumbang.

"Imbauan ini juga sudah disebar ke seluruh kecamatan yang ada di Tabanan," katanya.

Dia menambahkan, sejumlah wilayah di Tabanan yang perlu meningkatkan kewaspadaan meliputi Kecamatan Pupuan, Selemadeg Barat, Selemadeg, Selemadeg Timur, dan Kerambitan. Warga diminta berhati-hati dalam beraktivitas di luar rumah, menjauhi lokasi rawan longsor maupun bantaran sungai saat hujan deras, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Giri juga mengimbau pelaku wisata bahari harus mewaspadai angin potensi kecepatan angin dan tinggi gelombang di perairan Selat Bali berkisar sampai 1 sampai 3,5 meter.

"Kami juga meminta kepada warga, jika terjadi hal darurat segera menghubungi BPBD Tabanan dan pihak terkait," katanya.

Editorial Team