Denpasar, IDN Times - Saat sekolah dasar atau taman kanak-kanak dulu, apakah hanya Ibu yang mengantar dan menjemputmu? Atau, kamu lebih nyaman diskusi hingga curhat bersama Ibu, padahal ayah masih hidup? Waspada ya, jika pola asuh hanya bertumpu kepada Ibu saja, kamu akan tumbuh jadi anak fatherless atau kurang figur ayah.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (KKBN) Provinsi Bali, Ni Luh Gede Sukardiasih, mengatakan isu tentang fatherless di Indonesia maupun Bali semakin diperbincangkan. Menurutnya, istilah fatherless digunakan sejak 1970-an untuk merujuk pada anak yang tumbuh tanpa ayah akibat perceraian, kematian, dan faktor sosial.
“Mulai ada isu fatherless sehingga perlu menjadi perhatian peran ayah untuk tumbuh kembang anak dan hubungan sosial,” kata Sukardiasih dalam sosialisasi isu Kependudukan Bali pada 10 Juli 2025.
Lalu, gimana ayah di Bali mesti berbenah? Ini penjelasan selengkapnya.