Bersandar di Benoa, KRI dr Soeharso Angkut Bantuan Korban Bencana Palu

Denpasar, IDN Times - Simpati dan dukungan terus berdatangan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Terbaru, Kapal Angkatan Laut KRI dr Soeharso 990 telah bersandar di pelabuhan Benoa, untuk mengangkut bantuan dari masyarakat Bali.
Namun yang jadi prioritas dari kapal ini adalah membawa peralatan dan tim kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh korban di Palu.
1. Bersandar untuk mengumpulkan bantuan dari Bali
KRI dr Soeharso sudah bersandar di dermaga Domestik. Tepatnya di dekat Polairud Benoa, sejak Senin (1/10) malam. Dari kapal rumah sakit mengapung ini, warga Bali dipersilakan untuk menitipkan bantuan kemanusian pada korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Setelah terkumpul bantuan yang cukup, kapal rumah sakit terapung ini akan diberangkatkan hari ini ke Palu.
"Perkiraan kami berangkat jam 15.00 Wita ke Palu," ungkap Laksamana Pertama TNI, Dokter I Dewa Gede Nalendra Jaya Iswara, Spesialis Bedah, Ahli Beda Jantung, Ahli Beda Pembuluh Darah di lokasi, Selasa (2/10) siang.
2. Membawa fasilitas perlengkapan kesehatan
Narendra mengatakan, saat ini fasilitas kesehatan di Palu tidak berjalan optimal. Sementara korban yang membutuhkan tindakan medis terus bertambah. Maka dari itu, kapal rumah sakit ini akan menjalankan fungsinya sebagai fasilitas kesehatan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan tindakan operatif.
"Kami bersama relawan lainnya akan melakukan kegiatan bakti kesehatan. Fasilitas di Palu sudah tidak bisa digunakan untuk tindakan operarif. Jadi, kami bersama relawan yang lainnya untuk membantu menolong pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan," ungkapnya.
Lebih jauh, kapal ini juga memiliki fasilitas kesehatan lengkap. Di antaranya lima kamar operasi dan 40 ruang kamar inap. Selain itu, kapal ini juga memiliki personel yang mumpuni untuk menangani trauma yang dialamai oleh korban bencana.
3. Membawa ratusan personel dan relawan
Selain bantuan berupa fasilitas kesehatan dan bahan-bahan kebutuhan pokok, KRI dr Soeharsono juga membawa ratusan personel dan relawan. Semuanya akan dikerahkan untuk membantu korban bencana di Palu dan Donggala. Kapal yang bisa memuat 500 orang itu memang diprioritas bagi dokter, dan tenaga medis.
"Kami ada ahli bedah tulang, ahli bedah umum, dan beberapa tim untuk memulihkan mental korban yang mengalami trauma. Selain dari personel, kami juga bersama relawan kesehatan lainnya yang berasal dari Surabaya, Jakarta, dan banyak lainnya," katanya.