ilustrasi barang bukti narkotika berupa ekstasi. (IDN Times / Ayu Afria)
Penyalahguna narkoba yang datang melapor ke BNN, akan dilakukan assessment tingkat ketergantungannya, mulai dari tingkat rendah, sedang, dan berat. Apabila ketergantungannya rendah dan sedang, maka pengguna akan direkomendasikan untuk rawat jalan selama 8 kali pertemuan. Sedangkan ketergantungan kategori berat, maka akan dilakukan rawat inap selama 3 sampai 6 bulan. Keseluruhan biaya rehabilitasi ini ditanggung oleh negara.
“Prevalensi penyalahguna narkoba di Bali itu ada 15 ribu. Sementara dari data yang ada itu, tahun 2000 total yang direhabilitasi hanya 1.059. Itu pun sudah banyak didukung rehabilitasi dilakukan di Lapas,” ucap Brigjen Pol Gde Sugianyar didampingi Kepala BNN Kabupaten Badung, Kompol Anak Agung Gde Mudita dan jajaran Pemerintah Kabupaten Badung.
Tempat rehabilitasi rawat jalan di Bali dilakukan di BNNP dan semua BNNK. Sedangkan untuk rawat inap di Provinsi Bali, berada di Rumah Sakit Jiwa Bangli, Yayasan Bali Samsara, Yayasan Mandari Kasih Anargya, RS Bhayangkara, dan Calm Rehab di Umalas.
ilustrasi barang bukti narkotika berupa kokain. (IDN Times / Ayu Afria)
Lalu bagaimana dengan pengguna yang setelah mengikuti rehabilitasi kembali menggunakan narkoba? Brigjen Pol Gde Sugianyar menjelaskan rehabilitasi tidak memulihkan kondisi pecandu menjadi 100 persen. Walaupun sudah rehabilitasi, keinginan untuk memakai narkoba itu akan selalu ada. Bahkan keinginan ini muncul setiap hari, terlebih saat melihat barang-barang yang dulu digunakan saat memakai narkotika tersebut.
Saat direhabilitasi, mereka diajarkan bagaimana mengatasi kecanduan atau keinginan memakai narkoba itu. Rehabilitasi memang tidak menjamin orang akan berhenti memakai narkoba. Oleh karena itu mereka membutuhkan dukungan dari orang-orang dekatnya.
“Orang kalau sudah kecanduan narkoba tidak ada istilah sembuh. Yang ada adalah pulih. Kalau orang kecanduan narkoba sudah mengenai sistem sarafnya. Ketika hari ini kondisinya dia sudah 85 persen, rehabilitasi tidak membuat dia kondisinya kembali 100 persen. Rehabilitasi itu mempertahankan kondisi 85 persen itu agar tidak semakin memburuk,” jelasnya.