Badung, IDN Times – Anti-Corruption Working Group (ACWG) G20 putaran kedua yang digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung, juga menghadirkan pemutaran film pendek. Adapun film yang ditayangkan beragam genrenya, mulai dari film fiksi, dokumenter, hingga animasi.
Sejumlah film pendek yang dihadirkan merupakan karya sutradara dari berbagai negara dan diputar selama dua hari, yakni pada Rabu (6/7/2022) dan Kamis (7/7/2022) di Cinepolis Lippo Mall Kuta, Kabupaten Badung.
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi KPK, Amir Arief, menyampaikan Anti-Corruption Film Festival (ACFFest) menghadirkan program International Film Screening untuk memaknai perhelatan Anti-Corruption Working Group (ACWG) G20 putaran kedua dengan tema Berawal dari Kita, Bangkit dan Bergerak Bersama Lawan Korupsi. Tema ini disebut selaras dengan semangat Presidensi Indonesia dalam gelaran G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger.
Sebagai upaya menguatkan pesan dan ajakan memerangi korupsi, ACFFest juga hadir dengan berbagai program lainnya, di antaranya kompetisi ide cerita, kompetisi film pendek, moviecamp, webinar, dan awarding night.
Amir Arief menyampaikan pada kegiatan ini diputar film-film yang bercerita tentang anti korupsi yang berasal dari tujuh negara yakni Indonesia, Thailand, Iran, Singapura, Perancis, Estonia, dan Yunani. Melalui pemutaran film ini, KPK berharap masyarakat dapat memahami tindak pidana korupsi serta dampak buruknya.
“Melalui nonton bareng ini bisa menginspirasi lebih banyak masyarakat, pekerja seni, dan sineas, berperan serta dalam pemberantasan korupsi. Sehingga masyarakat tergerak untuk mengubah sudut pandang, sikap, serta perilakunya,” ungkapnya pada Rabu (6/7/2022).
Berikut ini film pendek yang diputar selama program international film screening:
Amir Arief menyampaikan bahwad ACFFest merupakan ajang kreasi, eksibisi, dan forum diskusi yang digagas dan dikelola oleh KPK. Program ini pertama kali digelar pada tahun 2013 dengan tujuan mengajak anak muda untuk ikut berpartisipasi, aktif, kreatif, peduli, serta kritis dengan menuangkan ide ke dalam bentuk audio visual. Dengan begitu, diharapkan mereka bisa terus berkontribusi dalam upaya mengampanyekan nilai-nlai integritas dan antikorupsi.