BBTF 2025, Eka Jaya Bakal Tambah Unit Kapal Tahun 2026

- Penambahan kapal Bali-Lombok tahun 2026
- Desain kapal baru harus mendukung kenyamanan penumpang
- Unit kapal diharapkan meningkatkan minat wisatawan
Badung, IDN Times - General Manager Eka Jaya Fast Ferry, I Ketut Sugita mengaku hadir Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 untuk menjalin hubungan baik dan memperluas jaringan. Dalam acara itu, dia juga mengungkap, pihaknya akan menambah kapal Bali-Lombok tahun 2026.
Ketut Sugita mengungkap, penambahan kapal baru itu untuk memfasilitasi wisatawan dari Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem menuju beberapa pelabuhan diantaranya Pelabuhan Gili Trawangan, Pelabuhan Pemenang, dan Pelabuhan Senggigi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Unit Ekajaya Patra yang akan dioperasikan pada Juni atau Agustus 2026 memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan Ekajaya Matra.
"Kalau ndak Juni ya Agustus dengan panjang 41 meter, lebih lebih panjang 2 meter dari Eka Jaya Matra. Lebarnya lebih lebar 1 meter dari Eka Jaya Matra. Dengan kapasitas 322 penumpang," terangnya.
1. Desain kapal baru harus mendukung kenyamanan penumpang

Kehadiran unit baru yang memiliki spesifikasi lebih besar tersebut, menurut dia, untuk memaksimalkan pelayanan kenyamanan wisatawan saat perjalanan. Desain kapalnya sendiri ia akui terinspirasi dari pengalaman bagaimana meng-handle wisatawan dengan kondisi pelabuhan yang diakuinya sangat tidak memadai.
Ia memastikan calon penumpang Eka Jaya Patra akan lebih nyaman saat duduk di kapal dan bisa selonjoran. "Jadi kami buat dengan pintu lebih lebar, alur barang bisa dari luar. Kemarin kan kami buat alur barang sama penumpang itu sama. Sekarang ita buat berbeda. Jadi jalur barang khusus. Nanti ada di luar jalur penumpang. Jadi pelayanan kami di masing-masing pelabuhan bisa cepat," ungkapnya.
2. Unit kapal diharapkan meningkatkan minat wisatawan

Lebih lanjut, minat wisatawan yang menggunakan jasanya ia ungkap banyak dari Eropa. Bahkan untuk perjalanan wisata tahun 2026, wisatawan asal Benua Biru tersebut sudah memesan tiket setahun sebelumnya. Dengan hadirnya unit baru yang memiliki kecepatan 27-28 knot hingga 40 knot tersebut, ia yakin dapat meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi pelabuhan-pelabuhan tujuan hanya dalam waktu sekitar 1,5 jam saja.
"Kami belum hadir di Sanur. Karena Sanur belum bisa masuk untuk kapal-kapal besar. GT (Gross Ton) besar belum bisa masuk karena masih dangkal. Di samping itu, jetty-nya juga kami lihat masih belum, masih menggunakn jetty apung," ungkapnya.